5 Penjelasan mengenai pembagian ruang adat jawa tengah. Denah Rumah Adat Joglo from Penjelasan mengenai pembagian ruang adat jawa tengah.Source Image: tanahmurahbantul.blogspot.com. Jika Anda tertarik untuk membangun rumah tipe 45 bersama dengan rancangan modern minimalis dapat melihat desain di atas, gambar fasad rumah di
Dibalik penggunaannya, setiap pakaian adat memiliki nama dan maknanya sendiri. Makna-makna itu menyimbolkan kekayaan khasanah budaya yang ada di Jawa, khususnya provinsi Jawa Tengah. Berikut ini adalah 5 jenis pakaian adat Jawa Tengah yang perlu diketahui masyarakat. BACA JUGA:
Pakaianadat biasanya menyimbolkan lingkungan budaya suku bangsa itu sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah baju adat Sulawesi. Perlu Sedulur ketahui, Sulawsi Selatan memiliki beberapa rumah adat yang hingga saat ini masih lestar. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis baju adat Sulawesi Selatan yang perlu Sedulur ketahui.
Bentukdari rumah adat ini berupa bujur sangkar. Rumah adat dari jawa tengah adalah.Bentuk rumah adat Jawa Tengah ini terdiri dari 16 bagian yakni dinamakan molo ander geganja pengeret santen sunduk kili pamidangan dhadha peksi penitih penangkur emprit kecer dudur elar dan songgo-uwang.
Produkproduk budaya yang dihasilkan antara lain bahasa, tarian, nyanyian, pakaian, makanan, ukiran, rumah adat, dan lain sebagainya. Penjelasan dan Gambar Lengkap Rumah Adat Jawa Tengah) Bentuk atap khas Rumah Selaso Jatuh Kembar digunakan namun dengan ukuran yang lebih kecil. Ukiran dan lukisan khas budaya suku Riau menghiasi dekorasi
Baikdi Jawa Barat, Tengah maupun Timur, umumnya barang yang dibawa berupa cincin, makanan tradisional atau makanan khas daerah, seperangkat pakaian wanita, buah-buahan serta uang. Barang-barang tersebut akan disebut sebagai
3TxEI. Jakarta Makanan tradisional di setiap daerah memang selalu menarik untuk dicoba. Hal ini dikarenakan makanan tradisional mempunyai cita rasa bahkan sejarah tersendiri yang unik. Begitu juga dengan makanan tradisional khas Jawa Tengah. Ada banyak makanan tradisional khas Jawa Tengah yang sudah terkenal. Maka enggak ada salahnya menyempatkan diri untuk mencoba sajian kuliner khas Jawa Tengah. Tentunya, makanan tradisional khas Jawa Tengah memiliki cita rasa yang berbeda dengan kuliner daerah lainnya. 6 Wisata kuliner di Klaten Jawa Tengah, Kaya Cita Rasa Khas 5 Resep Masakan Indonesia Tradisional, Cocok untuk Hidangan Sehari-hari 6 Makanan Khas Jawa yang Paling Terkenal, Enak dan Bikin Kangen Bagi kamu yang sedang merencanakan berkunjung ke daerah-daerah di Jawa Tengah, ada beberapa makanan tradisonal khas Jawa Tengah yang bisa dicoba. Berikut ada rekomendasi makanan tradisional khas Jawa Tengah yang telah rangkum dari berbagai sumber, Kamis 10/10/2019.Makanan Tradisional Jawa Tengah dengan Aneka NasinyaNasi Liwet Ketika kamu berkunjung ke Solo, sempatkan untuk mencoba Nasi Liwet. Nasi Liwet merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah yang sudah cukup populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun asing. Nasi Liwet bisa dibilang mirip dengan nasi uduk. Hal ini dikarenakan cara memasak nasi yang menggunakan campuran santan dan daun pandan untuk membuatnya mejadi lebih gurih. Uniknya, Nasi Liwet kerap disajikan dengan menggunakan daun pisang. Selain itu, Nasi Liwet juga diisi dengan campuran lauk seperti potongan ayam. Terkadang juga diberikan labu siam. Nasi Gandul Bergeser ke Pati, makanan tradisonal khas Jawa Tengah yang wajib dicobain di sini adalah Nasi Gandul. Sajian kuliner ini juga sudah cukup terkenal. Hal ini dikarenakan Nasi Gandul memiliki cita rasa yang unik. Adanya rasa gurih yang begitu kental hadir dalam setiap bulir nasinya. Gurihnya nasi ini dikarenakan dalam memasaknya menggunakan daun pandan. Selain bikin gurih, juga membuat nasi menjadi lebih wangi. Nasi Gandul disajikan dengan aneka lauk seperti daging sapi yang sudah diolah, telur, dan disiram dengan kuah pedas yang makin menambah Tradisional Jawa Tengah dengan Kuah SegarnyaIlustraasi foto Liputan 6Nasi Grombyang Nasi Grombyang merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Pemalang. Asal mula nama makanan ini berasal dari cara penyajiannya yang unik. Nasi Grombyang disajikan dengan kuah yang lebih banyak daripada isinya, sehingga kelihatan grombyang-grombyang. Kuliner ini merupakan campuran nasi dengan campuran daging kerbau dan kuah. Penyajiannya menggunakan mangkuk kecil yang ditambahkan dengan sate kerbau. Cukup mudah menemukan Nasi Grombyang. Pasalnya, penjual Nasi Grombyang identik dengan menggunakan kuali berukuran besar dengan tempat nasi yang ditutup menggunakan kain berwarna merah. Selain itu, biasanya penerangan yang digunakan untuk warung makannya berupa lampu remang-remang. Sangat mudah dikenali, kan. Soto Kudus Makanan tradisional khas Jawa Tengah selanjutnya adalah Soto Kudus. Menariknya Soto Kudus dengan soto-soto yang lainnya adalah cara penyajiannya. Soto Kudus disajikan dengan menggunakan wadah kecil. Ya, soto Kudus menggunakan mangkuk kecil dalam penyajiannya. Walaupun disajikan dengan mangkuk kecil, rasa soto ini tak bisa ditandingi. Hal ini dikarenakan ada berbagai macam pilihan lauk yang bisa digunakan dalam semangkuk Soto Kudus. Kamu bisa memilih Soto Kudus dengan daging sapi, daging kerbau, atau daging ayam. Kalau mau sensasi makan soto yang berbeda, kamu bisa memilih daging kerbau sebagai pilihannya. Mie Ongklok Makanan khas Jawa Tengah lainnya yang wajib dicobain adalah Mie Ongklok. Tepatnya, di daerah Wonosobo. Mie Ongklok merupakan kuliner mie yang disajikan dengan direbus dan diracik dengan menggunakan kol dan potongan daun kucai. Hal unik dari makanan tradisional khas Jawa Tengah ini adalah penggunaan kuahnya. Kuah Mie Ongklok dibuat dengan menggunakan kanji. Hal ini membuat teksturnya menjadi lebih kental dari kuah mie pada umumnya. Biasanya, Mie Ongklok dinikmati bersama sate sapi, tempe kemul, atau keripik tahu. Penamaan Ongklok atau sejenis keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bamboo yang digunakan untuk merebus mie di dalam Khas Jawa Tengah yang NikmatTempe Mendoan Bergeser ke makanan yang lebih ringan, makanan tradisional khas Jawa Tengah yang bisa kamu cobain juga adalah tempe mendoan. Makanan ringan ini berasal dari daerah Purwokerto dan Banyumas. Makanan ini mirip dengan tempe goreng tepung pada umumnya, namun yang membedakannya terletak pada nama mendoannya. Mendoan merupakan sebuah makanan yang dimasak dengan menggunakan minyak panas yang cukup banyak dan juga cepat. Hal ini membuat sajian tempe mendoan tidak terlalu matang. Meskipun dalam proses penggorengan tempe ini tidak terlalu matang, namun rasanya tidak tertandingi. Walaupun disajikan setengah matang, rasanya tetap lezat dan enak. Maka enggak heran kalau makanan yang satu ini memiliki banyak peminat dan sudah cukup populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Tahu Petis Camilan selanjutnya yang bisa kamu cobain khas dari Jawa Tengah adalah tahu petis. Makanan ini asli dari Semarang. Makanan tradisional khas Jawa Tengah ini dinamakan tahu petis karena tahunya yang digoreng dan dimasukkan dengan saus hitam yang namanya petis. Petis ini terbuat dari kuah rebusan ikan atau udang yang dimasak terus hingga menjadi kental. Lumpia Masih dari daerah Semarang, camilan yang bisa kamu cobain ketika berkunjung ke sini adalah lumpia. Lumpia ini sudah sangat populer. Maka enggak heran kalau camilan ini sudah banyak ditemui dimana-mana. Makanan khas ini dibuat dengan menggunakan tepung terigu yang dibentuk menjadi kulit. Setelah itu, kulit tersebut akan membungkus beberapa pilihan isi lumpia seperti sayuran, udang, telur, dan ayam. Untuk menikmati camilan ini, semakin nikmat jika dinikmati saat masih hangat. Makin nikmat, memakannya dengan cabai rawit agar semakin menggugah selera.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rumah adat Jawa Tengah memiliki ciri khas molo atau atap yang unik. Berikut macam-macam rumah adat Jawa Tengah dan gambarnya. Jawa Tengah merupakan provinsi di pulau Jawa yang terkenal sebagai rumah bagi salah satu keajaiban dunia, yaitu Candi Borobudur. Selain dikenal dengan keindahan candi-nya, Jawa tengah juga di dikenal sebagai jantung pulau Jawa yang bersejarah. Kamu bisa menemukan banyak sejarah di Jawa Tengah, mulai dari zaman pra-sejarah, Kerajaan Hindu, Kesultanan Islam, sampai masa penjajahan kolonial Belanda. Goresan sejarah ini juga memengaruhi perilaku ideal, moral, serta budaya orang Jawa. Untuk itu, Jawa Tengah juga kerap dianggap sebagai jantung budaya Jawa. Salah satu warisan budaya Jawa yang dapat kamu temukan dengan mudah hingga saat ini adalah rumah adat Jawa Tengah yang khas dengan budaya Jawa. Dalam bahasa Jawa, rumah disebut sebagai “omah” yang artinya tempat tinggal. Omah sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan orang Jawa. Ini karena orang Jawa berpegang pada prinsip sandang, pangan, dan papan, yang artinya pakaian, makan, dan tempat tinggal. Untuk itu, rumah menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan Jawa. Tidak heran, kalau sampai saat ini kamu masih bisa menemukan banyak rumah adat tradisional Jawa Tengah di berbagai wilayah tengah pulau Jawa. Berdasarkan sejarah perkembangannya, nama rumah adat Jawa Tengah dibagi menjadi beberapa macam yang disesuaikan dengan keunikan atap rumah tradisionalnya yang berbentuk molo. Untuk selengkapnya, yuk simak macam-macam rumah adat tradisional Jawa Tengah beserta dengan gambar rumah adat Jawa Tengah berikut ini. Temukan segala kebutuhan komputer beserta aksesorisnya dengan penawaran terbaik di sini! Gambar Rumah Adat Jawa Tengah 1. Rumah Panggangpe Sumber gambar obatrindu Rumah panggang pe atau panggangpe ini merupakan bentuk rumah adat Jawa Tengah yang paling sederhana. Bahkan bentuk rumah ini merupakan bentuk bangunan dasar dari bangunan rumah adat tradisional Jawa lainnya. Bangunan sederhana ini memiliki bentuk pokok yang mempunyai 4 atau 6 buah tiang atau “saka” yang dikelilingi dengan dinding atau tembok pelindung. Namun dalam perkembangannya, rumah panggang pe ini memiliki bentuk variasi lainnya. Variasi dari rumah panggang pe ini biasanya dibuat dengan cara menambah bangunan baru di belakang rumah dengan atap yang lebih rendah dari bangunan utamanya. Baca Juga Rumah Adat Bali Beserta Gambar, Keunikan, Fungsi & Ciri Khasnya 2. Rumah Kampung Sumber gambar jagadkampoeng Rumah kampung memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggang pe. Namun yang membedakannya dengan rumah panggang pe adalah susunan ruangan yang terdapat dalam rumah ini sudah lebih banyak dan lebih besar dibandingkan dengan panggang pe. Sama halnya dengan panggang pe, rumah kampung memiliki bangunan pokok yang terdiri dari “saka-saka”, biasanya saka ini akan berjumlah 4, 6, atau 8 tergantung dari seberapa besarnya bangunan. Bentuk atap rumah kampung juga tidak berbeda jauh dengan atap panggang pe yang memiliki dua belah sisi. Bentuk rumah kampung ini biasanya dibagi menjadi tiga susunan ruangan yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Ruangan bagian tengah akan dibagi menjadi tiga kamar atau “senthong”, yaitu kamar kanan, tengah, dan kiri. 3. Rumah Limasan Sumber gambar rumahjoglo Rumah limasan merupakan pengembangan lanjutan dari bentuk bangunan rumah adat Jawa Tengah sebelumnya. Bentuk pokok bangunan rumah ini disebut dengan limasan. Kata “limasan” ini diambil dari kata “lima-lasan” yang artinya lima belas. Dengan begitu bentuk pokok rumah ini harus berukuran 15 m. Sederhananya rumah ini dibangun dengan perhitungan yang menggunakan ukuran-ukuran. Pada dasarnya susunan ruangan rumah limasan tidak jauh berbeda dengan susunan rumah kampung. Rumah limasan dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Namun yang membedakan adalah ruangan tengah lebih besar daripada ruangan depan dan belakang. Baca Juga Jenis-Jenis Penelitian, Contoh dan Penjelasan Lengkapnya 4. Rumah Joglo Sumber dolanyuuk Salah satu rumah adat Jawa Tengah yang paling terkenal adalah rumah joglo. Rumah ini merupakan bentuk bangunan yang lebih sempurna dari bangunan-bangunan rumah sebelumnya. Ukuran bangunan rumah joglo juga lebih besar daripada rumah panggang pe, kampung, dan limasan. Rumah joglo dapat dikatakan sebagai tipe ideal dari rumah tradisional jawa. Susunan ruangan rumah joglo masyarakat biasa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ruangan pertemuan, ruang tengah atau pentas wayang, dan ruang belakang atau ruang keluarga. Sedangkan untuk golongan bangsawan atau ningrat, susunan dan bangunan rumah joglo-nya lebih lengkap. Di sebelah kiri dan kanan bangunan utama terdapat bangunan kecil memanjang berisikan kamar-kamar. 5. Rumah Tajug Sumber gambar Wikimedia Berbeda dengan keempat rumah tradisional Jawa sebelumnya, rumah tajug bukan merupakan rumah tempat tinggal, melainkan rumah tempat ibadah atau tempat pemujaan. Bentuk bangunan rumah ini dibuat dengan arsitektur tradisional yang disebut dengan bentuk “tajug”. Pada dasarnya, bentuk bangunan tajug ini hampir sama dengan bentuk bangunan rumah joglo. Namun yang membedakannya adalah tajug tidak memiliki molo, sehingga atapnya lebih runcing dibandingkan dengan rumah joglo. Baca Juga Organisasi Pergerakan Nasional Mulai dari Pelopor Hingga Penerusnya Itu dia Toppers beberapa macam rumah adat Jawa Tengah beserta dengan gambar dan keunikan setiap rumahnya. Bentuk bangunan rumah-rumah tradisional Jawa ini dipengaruhi oleh arsitektur tradisional, pola kehidupan, dan budaya orang Jawa yang khas. Nah, untuk kamu yang ingin mempelajari arsitektur rumah tradisional atau sejarah rumah adat, kamu bisa beli buku sejarah dan buku-buku lainnya dengan mudah dan cepat di Tokopedia. Tunjang produktivitas tingkat tinggi dengan laptop andalan terbaik di sini! Penulis Pamela
Pakaian Adat Jawa Tengah – Jawa Tengah merupakan provinsi yang dikenal kaya akan kebudayaannya, salah satunya adalah pakaian adat. Dimana pakaian adat Jawa Tengah ini identik dengan kain batiknya, kebaya, kemben dan juga jubah hitam yang berbahan dasar kain beludru. Lalu apa saja sih sebenarnya pakaian adat Jawa Tengah ini? Yuk simak ulasan berikut ini! Pakaian Adat Jawa Tengah Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah Jika kita membahas tentang kebudayaan Indonesia pasti tidak akan pernah ada hentinya, salah satunya adalah pakaian adat yang dimiliki oleh setiap provinsi dengan keunikannya masing-masing. Salah satu provinsi tersebut adalah Jawa Tengah yang dikenal akan pusat dari kerajaan pada saat masa kejayaan dan wilayahnya yang sangat luas. Sehingga banyak sekali budaya yang ditinggal di provinsi ini, sebut saja pakaian adat Jawa Tengah. Bukan hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan Jawa tengah mempunyai beragam baju jenis dengan keunikan dan fungsi masing-masing. Nama Pakaian Adat Jawa Tengah Seperti yang sudah kita tahu sebelumnya, bahwa pakaian adat Jawa Tengah bukan hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Penasaran apa saja jenis dari pakaian adat Jawa Tengah ini? Yuk simak penjelasan berikut ini! No Macam Macam Pakaian Adat Jawa Tengah 1 Kebaya Tradisional Jawa Tengah 2 Jawi Jangkep 3 Basahan 4 Batik Jawa Tengah 5 Surjan 6 Beskap 7 Kanigaran 8 Jarik 9 Kemben 1. Kebaya Tradisional Jawa Tengah Gambar Kebaya Tradisional Jawa Tengah Kebaya merupakan baju adat yang bukan hanya berasal dari Jawa Tengah saja, melainkan pada provinsi lainnya juga mempunyai baju adat ini. Meskipun hampir semua provinsi memiliki baju adat tersebut, tapi tetapi adanya perbedaan antara provinsi yang satu dengan yang lainnya. Pakaian adat Jawa Tengah kebaya ini dulunya hanya digunakan untuk para kaum bangsawan atau keluarga penting dalam acara-acara khusus saja, tapi karena seiring dengan perkembangan zaman, maka kebaya bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pakaian adat kebaya ini pada umumnya dibuat dengan menggunakan bahan kain tipis, seperti sutra, katun tipis atau nilon yang tembus pandang dengan berbagai hiasan brokat dan juga sulaman. Sedangkan kebaya yang digunakan untuk upacara pernikahan pada umumnya akan terbuat dari bahan kain beludru. Tentunya dalam pemakaian kebaya tradisional ini pasti dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti kemben yang digunakan untuk menutupi bagian dada, taking pinjung, dan juga stagen yang berfungsi untuk mengencangkan bagian pinggang dan juga perut. Sementara pada bagian bawahnya biasanya para wanita Jawa Tengah akan menggunakan kain jarik panjang. Bagian rambut akan dibentuk menjadi konde rapi dengan berbagai macam hiasan bunga melati pada bagian atasnya. Jangan lupa pula untuk menambahkan perhiasan berupa kalung, subang, cincin dan juga gelang untuk menambah kecantikan dari kaum wanita dan biasanya juga mereka membawa kipas. 2. Jawi Jangkep Gambar Jawi Jangkephttps//pariwisataindonesia .id/ Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah resmi yang digunakan oleh pengantin pria. Dimana pakaian adat ini berupa baju beskap yang dilengkapi dengan berbagai macam motif bunga dengan bawahan yang berupa kain jarik dengan cara dililitkan ke pinggang. Biasanya pakaian adat ini ada tambahan seperti aksesoris berupa blankon yang digunakan untuk penutup kepala, kemudian ada juga senjata tradisional yakni keris yang akan disisipkan pada bagian belakang dan alas kaki berupa selop dengan tambahan bunga melati yang digunakan pada bagian leher. 3. Basahan Gambar Basahan Jawa Tengah Basahan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan untuk acara pernikahan adat Jawa. Dimana baju adat ini merupakan peninggalan dari kebudayaan Mataram. Baju adat basahan ini identik dengan pengantin pria tidak menggunakan luaran dan akan dirias Paes Ageng Kanigaran. Dimana baju adat ini juga dikenal dengan nama Dodot, karena kedua mempelai pengantin biasanya akan menggunakan kemben panjang dan lebat yang biasanya dinamakan kain Dodot. 4. Batik Jawa Tengah Gambar Batik Jawa Tengah Batik biasanya juga digunakan biasa pakaian adat Jawa Tengah. Dimana batik tersebut juga mempunyai bertahan corak dengan filosofinya sendiri. Berikut ini merupakan motif-motif dari batik Jawa Tengah! Batik Truntum Batik Truntum merupakan jenis batik yang berasal dari Yogyakarta, dimana motif tersebut hanya akan digunakan pada saat ada acara pernikahan. Makna dari batik ini adalah menuntun, yakni dengan harapan agar orang tua dapat menuntun calon pengantin menuju kehidupan pernikahan yang baik. Batik Sido Wirasat Batik Sido Wirasat merupakan batik yang biasanya digunakan untuk acara pernikahan dan pemakainya adalah orang tua dari pengantin. Makna dari batik jenis ini berupa harapan agar orang tua bisa memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat baik itu bagi sang anak dan juga menantu mereka agar bisa menuju kehidupan pernikahan yang baik. Batik Cakar Ayam Batik Cakar Ayam merupakan batik yang digunakan oleh orang tua pada saat dilakukannya acara mitoni, tarub dan juga siraman. Dimana motif ini mempunyai makna agar setelah berumah tangga, sang anak bisa mencari nafkah sendiri dan bisa hidup secara mandiri, begitu pula dengan para keturunan dari mereka nantinya. Batik Grageh Wuluh Batik Grageh Wuluh merupakan jenis motif yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Dimana makna dari motif ini adalah agar para pemakai mempunyai tujuan dan juga cita-cita dalam hidupnya, sehingga mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat. Batik Kawung Picis Batik Kawung Picis merupakan motif yang hanya bisa digunakan oleh kalangan dari kerajaan. Dimana makna dari motif ini adalah berupa harapan agar para manusia bisa selalu mengingat asal-usulnya. Kawung ini juga melambangkan empat mata angin dan juga mempunyai arti bahwa setiap manusia harus mempunyai hati nurani sebagai pengendali nafsu manusia. Batik Kawung Batik Kawung merupakan motif yang berasal dari Yogyakarta yang hanya digunakan oleh para keluarga raja. Dimana motif ini melambangkan bajaj kemegahan dan juga keperkasaan. Batik Parang Kusumo Batik Parang Kusumo merupakan motif batik yang hanya bisa digunakan oleh kaum bangsawan, baik itu pria atau wanita. Dimana pengguna batik ini mempunyai harapan agar si pemakai bisa mencapai kedudukan, keluhuran serta bisa dijauhkan dari berbagai macam bahaya. Selain motif-motif yang sudah di sebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi motif dari batik Jawa Tengah ini. Batik juga masih bisa dilestarikan dan digunakan hingga saat ini, sehingga kalian masih bisa melihat baju yang terbuat dari batik-batik tersebut. 5. Surjan Gambar Surjan Jawa Tengah Surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang identik dengan motif lurik. Dimana biasanya baju adat ini digunakan oleh para kaum pria dalam berbagai acara adat atau kebudayaan tertentu. Surjan merupakan busana adat dari Jawa atau biasanya dihubungkan dengan busana Kejawen penuh dengan Piwulang Sinandhi. Pakaian adat ini mempunyai makna bahwa garis-garis tersebut melambangkan akan kesederhanaan. 6. Beskap Gambar Beskap Jawa Tengah Beskap merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang biasanya digunakan oleh kaum laki-laki. Dimana baju adat beskap ini mempunyai beragam warna, tapi warna dasar dari baju adat ini adalah warna polos atau hitam. Beskap merupakan baju adat yang didesain dengan sederhana dan mempunyai kerah tanpa lipatan. Dimana keunikan dari baju adat ini adalah ukiran potongan depan yang tidak simetris, adapun tujuan dibentuknya dengan menggunakan potongan tersebut adalah sebagai bentuk antisipasi penggunaan aksesoris senjata tradisional yakni keris. Selain pada potongan baju yang miring, keunikan baju adat ini juga terletak pada kancing yang dibuat dengan pola menyamping. Dimana pada umumnya pengguna beskap akan didampingi dengan menggunakan jarik bercorak batik khas dari Jawa Tengah pada bagian bawahnya. Jenis-Jenis Beskap Beskap ini terdiri dari 4 jenis diantaranya adalah sebagai berikut! Beskap gaya Jogja yang merupakan beskap pakem dari keraton Yogyakarta. Beskap gaya solo merupakan beskap pakem dari keraton Kasunanan Beskap landung merupakan beskap dengan bentuk bagian depan lebih panjang. Beskap gaya kulon merupakan beskap dengan model daerah Banyumas, Tegal, Purwokerto dan beberapa daerah lainnya yang dekat dengan Jawa Barat. 7. Kanigaran Gambar Kanigaran Jawa Tengah Kanigaran merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dulunya hanya bisa digunakan oleh para raja. Tetapi pada saat ini sudah banyak penggunaan baju adat ini dalam acara pernikahan. Ciri khas dari baju adat Kanigaran adalah penggunaan dari songkok yang memanjang ke atas. Dimana atasan dari baju adat ini terbuat dari bahan kain beludru yang mempunyai warna gelap dengan berbagai macam efek mengkilap, sehingga akan menambahkan kesan lebih elegan. Sedangkan pada bagian bawahnya biasanya akan menggunakan dodotan atau kampuh. Dodotan biasanya digunakan bukan hanya dililitkan pada pinggang saja, melainkan juga akan disampirkan ke bagian tangan. Selanjutnya pada bagian belakangnya ekor kain akan disisakan dan disampirkan pada lengan. 8. Jarik Gambar Jarik Jawa Tengah Jarik merupakan kain serbaguna yang bisa digunakan untuk apapun, baik itu pakaian, gendongan bayi, alas tidur atau bahkan pakaian adat. Dimana jarik tersebut mempunyai makna sebagai tingkatkan hidup. Dulunya pengguna jarik bisa digunakan baik itu pria dan juga wanita dalam kehidupan sehari-hari. Tapi seiring dengan perkembangan waktu, jarik ini hanya digunakan pada orang tua atau digunakan hanya pada saat menghadiri suatu acara tertentu. 9. Kemben Gambar Kemben Jawa Tengah Kemben merupakan baju yang digunakan sebagai kelengkapan dari pakaian adat Jawa Tengah. Dimana biasanya kemben digunakan sebagai penutup dada wanita, baju ini terbuat dari kain yang dililitkan pada pinggul. Aksesoris Pakaian Adat Jawa Tengah Penggunaan pakaian adat tentunya harus dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris yang mendukung. Dimana aksesoris tersebut bisa menambahkan kesan kewibawaan atau keindahan dari pemakainya. Langsung saja yuk intip aksesoris dari pakaian adat Jawa Tengah Berikut ini! 1. Blangkon Gambar Blangkon Jawa Tengah Blangkon merupakan aksesoris yang digunakan sebagai penutup kepala, hal tersebut dikarenakan dulunya masyarakat Jawa mempercayai bahwa siapapun yang mempunyai rambut panjang adalah aib dan harus ditutupi dengan menggunakan blankon. Blangkon ini pada umumnya terbuat dari bahan kain yang akan dililitkan dan diikat pada bagian kepala dimana blankon tersebut bercorak batik larik. 2. Stagen Gambar Stagen Jawa Tengah Stagen merupakan aksesoris pelengkap pakaian adat Jawa Tengah yang berbentuk gulungan kain tradisional yang akan digunakan oleh pria dan juga wanita Jawa. Biasanya stagen akan digunakan pada saat adanya acara penting atau upacara adat pernikahan Jawa. 3. Keris Jawa Tengah Gambar Keris Jawa Tengah Keris merupakan aksesoris Pakaian adat Jawa Tengah yang tidak boleh sampai ketinggalan. Dimana keris merupakan pelengkap utama yang akan diletakkan di belakang pakaian atau tepatnya pada punggung pengantin pria. Keris yang digunakan juga bukanlah keris yang tajam, dimana biasanya keris yang digunakan berbahan dasar kayu yang diukir menyerupai kedua sungguhan dan dikemas dengan menggunakan tempat keris. Penutup Pakaian Adat Jawa Tengah Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Jawa Tengah. Semoga artikel ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pakaian adat dari provinsi Jawa Tengah. Semoga juga artikel ini bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Jawa Tengahsumber referensi https//rimbakita .com/pakaian-adat-jawa-tengah/3_Kebaya_Jawa_Tenga .
Kalian pernah nggak ikut pawai memakai baju adat zaman tk atau saat merayakan 17 Agustus? Pasti sebagian dari kita pernah kan. Saat-saat seperti inilah para orang tua akan berlomba-lomba mendandani anak-anaknya dengan baju adat dari masing-masing daerah di Nusantara. Tentu hal ini menjadi pemandangan yang menarik karena tak hanya baju adat yang dipakaikan kepada anak-anak melainkan semua aksesoris dan kelengkapannya. Dan baju adat dari Jawa Tengah yang tidak pernah terlewatkan. Lalu apa saja jenis-jenis dari baju adat dari Jawa Tengah. Mari kita bahas bersama. Pakaian Adat Jawa Tengah dan PenjelasannyaMakna dan Filosofi Pakaian Adat Jawa TengahMacam-Macam Pakaian Adat Di Jawa Tengah1. Jawi Jangkep2. Kebaya3. Kanigaran4. Batik5. Basahan6. Jarik7. Kain Tapih Pinjung8. Stagen9. Kuluk atau Kupluk atau Kopiah atau topi10. Surjan11. Kemben12. Keris Pakaian Adat Jawa Tengah dan Penjelasannya Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten yang ada di Pulau Jawa. Di antara kabupatennya ada yang begitu terkenal dengan berbagai objek wisata, di antaranya Semarang, Solo, Cilacap dan masih banyak lagi. Provinsi Jawa Tengah berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa tengah juga identik dengan pakaian adatnya dengan budaya dan nilai-nilai filosofisnya pakaian adat merupakan pakaian yang menunjukkan identitas dari daerah asalnya. Pakaian adat ini masuk dalam semua universal, mulai dari kakek, nenek, pria wanita dewasa bahkan untuk anak laki-laki dan perempuan. Penggunaan baju adat dapat terlihat saat pernikahan dan acara-acara yang mewajibkan menggunakan jenis baju tersebut. Keunikan dari baju adat satu ini yaitu dapat mengembangkan desain pakaiannya. Dengan tujuan dapat mengembangkan nilai-nilai budaya. Makna dan Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah Setiap suku di bumi Pertiwi mempunyai baju adatnya masing-masing dengan model dan corak yang juga berbeda. Penggunaan baju adat diberi nama dan memiliki sertai filosofi tersendiri. Contoh makna dari pemakaian baju adat Jawa tengah yaitu melambangkan kekayaan khasanah budaya khususnya provinsi Jawa Tengah. Salah satu baju adat Jawa Tengah yaitu kebaya mempunyai filosofi tersendiri. Pakaian wajib yang dimiliki setiap perempuan di pulau Jawa ini menyimbolkan kehalusan kepatuhan dan tidak tanduk pemakainya harus disertai sikap yang lemah lembut. Pemakainya akan selalu terlihat anggun dalam balutan kebaya. Kemudian kebaya tak akan lengkap jika tak dipasangkan dengan kain jarik. Kain jarik akan dililitkan pada penggunanya, dan memang akan membuat sang pemakai merasa kesulitan dalam bergerak gesit dan cepat. Penggunaan kain jarik tidak asal di pasang. Lilitan kain jarik menyimbolkan seorang perempuan Jawa Tengah wajib bisa diatur dan identik dengan pribadi lemah lembut. Selain itu, kebaya juga mempunyai bermakna sosial yaitu seorang perempuan harus menjaga kewanitaannya dan tidak mudah menyerahkan kepada sembarang orang. Seperti cara berpakaian yang rapi dan serapat mungkin, ditambah dengan penggunaan stagen. Macam-Macam Pakaian Adat Di Jawa Tengah Jawa Tengah mempunyai beragam baju adatnya yang tidak sembarang dalam penggunaannya. Berikut macam-macam pakaian adat Jawa Tengah beserta penjelasannya. 1. Jawi Jangkep sumber Jawi Jangkep merupakan pakaian yang di khususkan bagi kaum pria yang berasal dari adat Keraton Kasunanan Surakarta. Pakaian yang digunakan oleh abdi keraton saat ada kegiatan resepsi pernikahan. Jawi jangkep terbagi menjadi dua, ialah Jawi Jangkep dan Jawi Jangkep padintenan keseharian. Tetapi pemakaian jawi jangkep padintenan sudah mulai ditinggalkan apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian ini identik dengan baju atasan yang disebut beskap yang berwarna hitam dan bawahannya seperti kain jarik yang dililit. Sama halnya dalam pemakaian kebaya dengan kain jarik. Jika jawi jangkep padintenan keseharian atasanya boleh warna lain selain hitam,karena warna hitam dikhususkan untuk acara formal saja. Tak hanya pakaian atasan dan bawahan berupa kain jarik, jawi jangkep juga mempunyai aksesoris yang juga wajib digunakan. a. Topi atau penutup kepala yang digunakan yaitu blankon atau destar b. Atasan baju pada bagian belakang akan jauh lebih pendek dibandingkan bagian dengan yang berfungsi sebagai tempat keris c. Stagen juga harus digunakan sebagai pelengkap d. Tak lupa ikat pinggang yang disebut epek, timang, dan lerep e. Kain bawahan atau kain jarik f. Keris atau wangkingan yang disematkan pada bagian belakang g. Alas kaki yang wajib digunakan yaitu canilan atau selop khusus laki-laki 2. Kebaya sumber Budaya Jawa tak akan jauh-jauh kebaya, pakaian yang mempunyai filosofi tersendiri dalam penggunaannya. Kebaya menjadi saksi bisu berkembangnya negara ini, mulai dari kerajaan-kerajaan hingga merdekanya Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kebaya tak pernah kehilangan pamor dan peminatnya. Dahulu kebaya hanya boleh digunakan oleh perempuan-perempuan bangsawan dan perempuan kolonial. Pada tahun 1817 jenis kebaya masih berbahan brokat, sutra dan beludru dengan bagian depan baju akan sedikit terbuka tapi disatukan kembali dengan bros tepat di depan dada. Zaman sekarang baju kebaya berupa tunik atau blus dengan kain yang tipis dan bermotif khusus digunakan kaum wanita. Dengan bahan utama berupa kain tipis yang dipasangkan dengan kain jarik, songket maupun sarung yang dililitkan pada sang pemakai. Sejarah kebaya juga adalah loh. Kata kebaya berasal dari Bahasa Arab, yaitu abaya artinya pakaian. Konon pakaian adat Jawa Tengah ini dibawah dari Tiongkok, hingga akhirnya dipengaruhi akulturasi budaya Jawa saat tiba di pulau terbesar kelima di negara ini. Hingga saat ini kebaya selalu mengalami perubahan dalam model atau desainnya yang eksis selalu mengikuti perkembangan dunia mode. 3. Kanigaran sumber Dahulu pakaian kanigaran adalah pakaian yang khusus digunakan bagi golongan bangsawan. Pada masa pemerintahan Sultan HB IX, pakaian kanigaran sudah bisa digunakan untuk semua golongan masyarakat. Baju yang terdiri dari kain hitam beludru lengkap dengan dodot. Jenis pakaian ini biasanya dikenakan oleh pengantin saat acara pernikahan. Motif yang diaplikasikan dalam pakaian ini dirancang dengan berbagai pertimbangan dari segi budaya dan estetikanya. 4. Batik sumber Batik tak lepas dari baju warga Indonesia dan bahkan wajib digunakan dalam lingkungan sekolah hingga perkantoran. Batik adalah kain yang digambar dengan alat yang disebut canting dan catnya dari cairan lilin dengan motif yang berbeda-beda. Ada beberapa metode dalampenggambaran motif batik ada yang di lukis, cetak, atau printing. Dan batik diperkirakan ada di Indonesia sekitar tahun 700-an dari buku yang ditulis Rens Heringa dengan judul Fabric of Enchantment Batik from the North Coast of Java 1996. Batik pertama kali di perkenalkan oleh orang yang berkebangsaan India,yang putranya dinikahkan dengan putri Raja Lembu Amiluhur Jayanegara raja Kerajaan Janggala. Jadi primadona dari pakaian adat Jawa Tengah, batik bisa bisa digunakan dalam berbagai acara formal maupun non formal yang bisa dikreasikan dengan berbagai aksesoris maupun bisa dikembangkan dengan berbagai desain pakaian. 5. Basahan sumber Basahan adalah salah satu jenis pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan oleh pengantin. Pakaian basahan tak akan lengkap tanpa tata riasnya. Sebenarnya tata riasan dan pakain basahan berasal dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Bentuk tata rias tertinggi dalam Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu pakaian basahan dan tata riasnya dan dahulu pakain adat ini hanya boleh digunakan oleh keturunan putra-putri Sultan,Sunan atau Raja yang sedang berkuasa. Seiring berkembangnya zaman, busana ini sudah bisa digunakan oleh segala lapisan masyarakat di Jawa Tengah. Dengan tujuan memakai tata rias dan pakaian basahan ini pengantin akan terlihat agung, anggung dan artistik. Rangkaian busana basahan ini dikenakan dari acara akad hingga upacara “Panggih”. Pengantin akan mengenakan bawahan kain batik dengan warna dasar tertentu, seperti warna hijau yang disebut “Gadung Mlati”. Dan motifnya, yang dilukis dengan air emas atau motif alas-alasan yang diprada. Untuk hiasan rambut pengantin akan menggunakan cundhuk mentul atau yang biasa disebut kembang goyang dengan motif bunga-bunga bahkan hewan. Konon busana pengantin basahan tercipta karena adanya perjanjian Giyanti. Yakni saat semua gaya atau desain busana yang ada di Keraton Surakarta Hadiningrat dibawa menuju Keraton Yogyakarta Hadiningrat, sebagai hadiah dari Susuhunan Paku Buwono II kepada putranya, Pangeran Mangkubumi. Ciri khas dari baju ini yaitu pada rangkaian busana yang dikenakan pengantin wanita, yang sanggulnya memakai Paes Ageng dan peci yang menjulang tinggi bagi pengantin laki-laki. Jika baju adat lainnya pengantin pria akan menggunakan baju atasan berbeda dengan basahan yang pria akan bertelanjang dada atau tidak memakai baju. Sedangkan bawahannya kedua pengantin akan memakai kain batik dengan motif yang sama, bagi pria akan memakainya sebagai Dodotan dan wanita sebagai kemben. Tak lupa pengantin akan dipakaikan beragam aksesoris seperti gelang kaki, gelang tangan hingga kalung. 6. Jarik sumber Jarik adalah kain dari Indonesia yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Jarik adalah selembar kain yang digambar dengan motif batik yang beragam. Penggunaan jarik juga beragam, mulai dari alas tidur untuk anak bayi bahkan sebagai kain gendongan agar sang bayi nyaman. Makna jarik dalam bahasa Jawa ialah Aja gampang sirik’, yang berarti jangan mudah iri hati’. Kain jarik berukuran sekitar x meter sampai x 11 meter dengan motif yang beragam tergantung status sosial penggunanya dan cara pemakaiannya. Motifnya pun berbeda karena setiap motif memiliki makna tersendiri. Misalnya motif sekar jagad, sidomulyo, sidomukti dan masih banyak lagi motif yang terkenal pada kain jarik. Karena motif kain juga menggambarkan asal setiap daerahnya. Ketika seseorang memakai kain jarik, mereka akan berjalan dengan hati-hati, khususnya bagi wanita akan berjalan sangat anggun dan lemah lembut kelihatannya. Diera modern kain jarik akan digunakan sebagai bawahan dari busana kebaya. 7. Kain Tapih Pinjung sumber Pasangan untuk busana kebaya yaitu kain tapih pinjung atau kain sinjang jarik yang dililitkan pada bagian pinggang dari kiri ke kanan. Untuk menguatkan lilitan pada pinggang pengguna maka harus menggunakan stagen yang juga dililitkan di bagian perut berkali-kali sesuai ukuran panjang stagen. Stagen kemudian ditutupi kain atau selendang pelangi yang berwarna cerah agar tidak terlihat dari luar. 8. Stagen sumber Stagen adalah sebuah kain yang digulung setelah memakai kain tapih pinjung untuk menahannya agar tidak jatuh ketika digunaka. Stagen termasuk dalam pelengkap baju adat saat menggunakan beskap dan kebaya. Stagen sama halnya dengan kemben yaitu kain panjang yang digulung. Pakaian dalam in juga digunakan untuk terapi perut agar tidak terlalu besar. Namun, zaman sekarang bahan dasar dari kain stagen sudah jarang ditemukan. 9. Kuluk atau Kupluk atau Kopiah atau topi sumber Penutup kepala yang terkesan kaku dan tinggi. Fungsinya sama seperti blankon. Kuluk khusus digunakan oleh kaum pria saat menggunakan baju tradisional. Dahulu kuluk atau penutup kepala hanya boleh digunakan raja saat menghadiri upacara atau acara tertentu. 10. Surjan sumber Surjan merupakan salah satu model baju adat khususnya di Jawa Tengah. Pada umumnya surjan akan dikenakan oleh kaum pria tapi terkadang tidak sedikit wanita merancang surjan dalam bentuk kebaya agar bisa digunakan. Pemakaian surjan dilengkapi dengan kain jarik dan blangkon dan digunakan saat upacara adat atau acara adat tertentu. Jenis surjan yang pertama kali dibuat yaitu surjan lurik. Yang dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk pakaian Takwa. Kata lurik berarti garis-garis yang menyimbolkan kesederhanaan yang berasal dari kata lorek. Lurik biasa digunakan oleh para pekerja di keraton dengan lurik yang besar maka semakin tinggi juga jabatan si pemakai. Motif surjan juga mengalami perkembangan, mulai dari motif garis-garis yang dibuat membujur, hingga motif kotak-kotak yang dikombinasikan dengan garis vertikal dan garis horisontal. Kemudian ada juga motif surjan ontrokusuma, yang bermotif bunga. Material kain khusus digunakan dalam pembuatan surjan ontrokusuma , yaitu kain sutra yang sudah bermotif berbagai macam bunga yang beraneka ragam. Surjan ontrokusuma hanya digunakan oleh kalangan bangsawan keraton dan pejabatnya, dan masyarakat umum tidak diperbolehkan untuk memakai pakaian ini tanpa seizin pihak keraton. Selanjutnya ada surjan motif jaquad dan motif yang terakhir. Motif ini seperti kebalikan dari motif ontrokusuma, jika motif tersebut gambaran bunga dan warnanya begitu terlihat tidak dengan motif jaquad. Motif jaquad memang bermotif dasar bunga tapi tidak tegas, warnanya pun tidak mencolok. 11. Kemben sumber Kemben adalah kain panjang yang berfungsi menutupi dada seorang wanita. Kemben digunakan dengan cara dililitkan pada bagian depan dada wanita sampai pinggul. Sebenarnya kemben hanyalah pelengkap pakaian adat, tapi pakaian satu ini sudah dari dulu digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah. 12. Keris sumber Keris memang bukanlah pakaian adat. Tapi keris sudah jadi barang wajib dalam pemakaian pakaian adat Jawa Tengah. Keris adalah salah satu senjata tradisional bahkan disebut senjata pusaka dalam budaya Jawa. Pada abad ke-9 lampau, senjata keris sudah ada di Pulau Jawa, dan hingga pada abad ke-14 senjata pusaka satu ini dijadikan lambang kebesaran di Nusantara. Bukan hanya dalam budaya Jawa menjadikan keris sebagai senjata pusakanya, misalnya seperti Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi hingga Pulau Kalimantan menjadikan keris sebagai lambang daerah masing-masing. Seiring perubahan zaman, keris digunakan sebagai aksesoris tambahan pada pakaian adat Jawa. Penggunaan keris pada pakaian adat Jawa Tengah mempunyai beberapa fungsi, antara lain a. Simbol Kejantanan Orang Jawa mengenal keris sebagai senjata yang sakit bagi mereka. Sebab itulah keris akan disematkan pada pakaian adat Jawa Tengah yang akan menyimbolkan “kejantanan” seorang pria. Penyematan keris akan menunjukkan pengantin pria terlihat mempunya kejantanan yang tidak terkalahkan. b. Perwakilan Jati Diri Selain melambangkan kejantanan pada pengantin pria, keris yang disematkan pada pakaian adat juga memberi kesan sebagai perwakilan jati diri dari penggunanya. Jati diri yang dimaksud yakni mengandung makna agar seseorang saling mengingatkan agar tidak mempunyai sifat yang tidak baik. Seperti, emosional, beringas, pemarah, sewenang wenang, mau menang sendiri dan adigan adigun adiguna. Akan ada hiasan untaian melati yang dipasang pada keris mengandung makna tersebut. c. Perwakilan Diri Karena dianggap sebagai benda atau senjata pusaka maka jika seorang pria atau pengantin berhalangan hadir saat acara penerimaan tamu, maka pengganti bisa digantikan oleh sebuah keris. Hal ini yang dianggap sebagai perwakilan diri yang cukup untuk menggantikan pengantin pria. Fungsi pakaian memang cukup beragam apalagi bagi para bangsawan. Pakain akan difungsikan sebagai hal yang estetik, religius, melambangkan strata sosial dan simbolik. Contoh fungsi estetisnya adalah menghiasi tubuh agar terlihat lebih bagus dan menarik. Sekian dulu pembahasan mengenai pakaian adat Jawa Tengah.
Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai macam jenis pakaian pakaian adat memiliki karakteristik yang berbeda – beda dengan nilai seni dan budaya yang berbeda anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pakaian adat Jawa Tengah ini silahkan simak artikel ini lebih lanjutProvinsi Jawa Tengah dikenal sangat kental akan ragam budayanya yang masih alami dari tahun ke satu ragam budaya yang dimiliki Jawa Tengah adalah pakaian adat yang beraneka adalah beberapa pakaian adat dari provinsi Jawa Tengah yang wajib anda ketahui 1. Kebaya2. Jawi Jangkep3. Kanigaran4. Basahan5. Surjan6. Beskap7. Batik8. Jarik9. Sinjang atau Dodot10. Kemben11. Stagen12. Kain Tapih Pinjung13. Blankon14. Kuluk15. Keris1. KebayaKebaya merupakan salah satu pakaian adat yang dikhususkan untuk wanita. Kebaya berasal dari Bahasa Arab abaya yang artinya ini biasanya dibuat dengan bahan tipis yang dipadukan dengan kain batik, songket, dan Jawa Tengah ini memiliki ciri khas tersendiri, biasanya berwarna hitam dan keemasan. Kebaya ini dipadukan dengan jarit bercorak batik khas batik yang digunakan pun terkenal dengan batik asli yang ditulis secara manual dan bukan merupakan batik yang menggunakan cap seperti jaman modern kebaya harus lengkap dengan atribut – atributnya. Berikut adalah kelengkapan dari kebaya Pakaian atasan berupa kebaya, kemben, kain tapih pinjung, dan berupa kain jarik berbagai corak khas Jawa yang dihias dengan bunga melati pada bagian macam aksesoris tambahan seperti cincin, kalung, gelang, subang, dan kebaya ini harus diatur sedemikian rupa yang disesuaikan dengan status sosial orang berjalannya waktu, kebaya tak pernah kehilangan peminat. Kebaya menjadi saksi dari perkembangan Indonesia sejak zaman dahulu hingga kebaya ini terus mengikuti perkembangan jaman dari tahun ke tahun. Dengan demikian kebaya dapat bertahan sampai sekarang Jawi JangkepJawi Jangkep merupakan salah satu pakaian adat yang dikhususkan untuk pria. Jawi Jangkep ini terdiri dari 2 jenis yaitu Jawi Jangkep, jawi jangkep ini digunakan pada saat acara formal dan resmi saja dengan menggunakan atasan berwarna Jangkep Padintenan, jawi jangkep padintenan ini dapat digunakan dalam kegiatan sehari – hari dengan menggunakan atasan berwarna selain jawi jangkep harus lengkap dengan atribut – atributnya. Berikut adalah kelengkapan dari jawi jangkep Pakaian atasan yang berupa baju beskap yang biasanya memiliki motif bunga dengan bagian belakang yang jauh lebih berupa kain jarik yang dililitkan pada ikat pinggang yang kepala berupa blankon atau atau pinggang berupa timang, lerep, dan kaki berupa sendal selop atau canilan berwarna senada dengan warna melati yang dililitkan di bagian adat satu ini masih sangat dijaga kelestariannya. Bahkan pada acara – acara tertentu banyak yang masih menggunakan Jawi Jangkep KanigaranKanigaran merupakan salah satu pakaian adat yang diperuntukkan untuk para golongan bangsawan yang terbuat dari beludru. Biasanya kanigaran berwarna dari kanigaran ini dilengkapi dengan kain dodot atau kampuh sebagai adat ini juga paling sering dipilih oleh para calon pengantin. Pasalnya kanigaran memiliki nilai dan makna yang sangat tinggi dan ini sendiri merujuk pada dandanan khusus pengantin dari keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta yang disebut paes ageng ini dipersilakan untuk dipakai oleh masyarakat umum pada masa pemerintahan Sultan HB si perias harus sudah tahu dan terlatih dalam melakukan riasan tersebut. Perias juga harus tahu cara memakai dan apa saja aksesoris yang harus kanigaran ini memiliki aturan khusus tersendiri yang harus dilaksanakan oleh para BasahanBasahan adalah pakaian adat yang digunakan oleh pengantin wanita. Basahan ini berasal dari warisan kebudayaan halnya dengan kanigaran, basahan juga merujuk pada dandanan khusus pengantin dari keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta yang disebut paes ageng SurjanSurjan merupakan pakaian adat dari Jawa Tengah yang berupa kemeja atasan. Sama halnya dengan jawi jangkep, surjan juga pakaian yang dikhususkan untuk ini berlengan panjang dengan kerah tegak dan terbuat dari kain bermotif lurik atau sejarah, surjan sudah ada sejak zaman Mataram Islam yang diciptakan pertama kali oleh Sunan memiliki beberapa kancing yang terpasang di bagian kerah, dada kiri dan kanan, serta dada dekat perut yang memiliki jumlah kancing berbeda di setiap kancing tersebut memiliki makna tersendiri, yaitu Di bagian kerah terdapat 6 buah kancing yang dapat melambangkan 6 rukun bagian dada kiri dan kanan terdapat 2 buah kancing yang dapat melambangkan 2 kalimat bagian dada dekat perut terdapat 3 buah kancing yang dapat melambangkan nafsu manusia yang harus surjan dulunya terbatas pada bangsawan dan para abdi keraton. Namun saat ini surjan banyak digunakan oleh rakyat BeskapBeskap adalah pakaian adat untuk laki – laki dari Jawa Tengah yang mulanya merupakan bagian dari jawi seiring perkembangan jaman beskap dan jawi jangkep sering dikenakan secara memiliki warna yang sangat beragam, namun biasanya identik dengan warna gelap dan selalu dari beskap ini tebal disertai dengan kerah baju yang tidak memiliki lipatan. Pakaian adat ini memiliki perbedaan ukuran potongan pada bagian depan yang tidak dari ketidaksimetrisan tersebut adalah untuk antisipasi pemakaian aksesoris keris yang mungkin cukup pada beskap terletak pada sisi kanan dan kiri dengan pola yang dapat dibilang cukup unik yaitu beskap dipadupadankan dengan jarik yang memiliki corak khas Jawa Barat yang digunakan untuk menutupi 4 jenis beskap, yaitu Beskap gaya Yogya, yaitu beskap yang merujuk pada pakem Keraton gaya Solo, yaitu beskap yang terinspirasi dari pakem budaya Keraton landung, yaitu beskap dengan bagian depan yang gaya BatikBatik adalah pakaian adat dari Jawa Tengah yang sangat mendunia. Batik ini terdiri dari berbagai macam dari batik sendiri dipengaruhi oleh kondisi geografis dan budaya dari masyarakat dari daerah yang pesisir biasanya lebih dinamis dalam pemilihan corak dan warnanya dibanding dengan dari daerah yang masih terpengaruh oleh budaya dengan perkembangan zaman, model pakaian batik pun kian demikian banyak instansi – instansi yang menjadikan batik sebagai seragam. Mulai dari pemerintahan hingga instansi pendidikan dengan budaya dalam negeri bukan berarti akan tertinggal dengan persaingan global yang Semakin berkembangnya zaman, model baju batik juga semakin beragam8. JarikJarik merupakan sebuah kain yang bermotifkan batik dengan berbagai corak khas dari Jawa masyarakat Jawa Tengah, jarik memiliki filosofi tersendiri yaitu sebuah tingkatan dalam jaman dahulu jarik ini digunakan oleh pria maupun wanita untuk kegiatan sehari – hari. Tapi seiring berkembangnya zaman, jarik sudah mulai di ada, sekarang jarik mungkin masih digunakan oleh para nenek – nenek dan pada saat acara tertentu Sinjang atau DodotSinjang atau dodot merupakan kain katik panjang yang digunakan untuk menutup badan yang bagian dari pakaian adat ini juga tidak terlalu penting namun juga atau dodot ini sudah jarang diketahui oleh generasi muda masa kini karena penggunaannya juga sudah KembenKemben adalah salah satu pelengkap dari sebuah pakaian adat. Kemben ini digunakan untuk menutup dada seorang terbuat dari kain panjang yang dililitkan dari daerah dada hingga sampai bawah tidak akan terlihat, karena pemakaiannya di dalam pakaian adat Jawa Tengah StagenStagen juga merupakan pelengkap dari sebuah pakaian adat saja. Stagen ini berupa gulungan kain yang panjang yang juga dipakai di bagian dapat digunakan untuk menahan jarik agar tidak melorot atau jatuh dan dapat juga digunakan untuk terapi perut agar perut tidak ini stagen sudah sangat sulit ditemukan. Dengan demikian pemakaian stagen ini jadi sangat jarang dan hanya beberapa saja yang Kain Tapih PinjungKain tapih pinjung adalah kain yang digunakan pada bagian pinggang dengan cara melilitkannya dari kiri ke kanan mulai dari perut hingga tapih pinjung terbuat dari kain jarik bermotif batik yang digunakan untuk menutupi stagen agar tidak tapih pinjung ini hanya dijadikan sebagai penambah dari berpakaian adat khususnya untuk pakaian adat Jawa tidak ada salahnya jika kita tetap membudidayakan peninggalan nenek moyang BlankonSama halnya dengan kemben dan stagen yang hanya menjadi pelengkap, blankon juga hanya sebagai pelengkap dari sebuah pakaian sendiri adalah penutup kepala yang terbuat dari kain yang diikat. Biasanya blankon bercorak berfungsi untuk menyembunyikan rambut yang panjang. Konon katanya rambut panjang tersebut adalah aib, maka kita harus selalu menyembunyikan aib tersebut dengan monjolan dari kain yang dibundel pada bagian belakang blankon. Monjolan tersebut menjadi ciri khas dari blankon itu pula 2 ikatan pada bagian belakang blankon yang diikat dengan kuat. Dua ikatan tersebut diibaratkan dengan dua kalimat syahadat dan diikat kuat memiliki makna bahwa seseorang harus memiliki pendirian yang KulukKuluk juga merupakan pelengkap dari sebuah pakaian adat yang memiliki fungsi hampir sama dengan blankon yaitu menutupi saja kuluk ini hanya digunakan oleh laki – laki pada saat acara kuluk ini digunakan oleh banyak raja – raja untuk menghadiri berbagai upacara sebab itu, kuluk ini hanya digunakan pada acara tertentu saja dan tidak semua orang bisa menggunakan pakaian adat satu KerisKeris memang bukan termasuk ke dalam pakaian adat, namun keris merupakan pelengkap paling utama yang harus ada dalam pemakaian adat Jawa Tengah bagi seorang ada yang kurang jika tidak menggunakan keris sebagai hiasannya. Keris ini digunakan hanya sebagai hiasan yang diletakkan di hanya sebagai hiasan, jadi keris ini bukan keris asli dan tajam. Hanya sepotong kayu yang diukir menyerupai keris sungguhan dan dikemas dengan tempat keris dari keris ini tentunya membuat adat jawa menjadi sangat unik. Hanya saja saat ini sudah sangat jarang untuk menemukan orang yang menggunakan pakaian surjan dan juga keris dalam kehidupan sehari – adat Jawa Tengah terdiri dari kebaya, jawi jangkep, kanigaran, basahan, surjan, beskap, batik, jarik, sinjung atau dodot, kemben, stagen, kain tapih pinjung, blankon, kuluk, dan banyak jenis pakaian adat dari Jawa Tengah ini, maka kita sebagai masyarakat yang baik harus menjaga kekayaan yang kita miliki tersebut dan juga melestarikannya agar tidak punah.
rumah adat pakaian adat makanan khas jawa tengah