AdapunPuisi Karya Taufik Ismail yang berjudul Doa adalah sebagai berikut. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Puisi Doa Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunilah kami Ampunilah Amin Tuhan kami DOAOleh : Taufik Ismail Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun-tahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunilah kami Ampunilah Amin Tuhan kami Telah terlalu mudah kami Menggunakan AsmaMu Bertahun di negeri ini Semoga Kau rela menerima kembali Kami dalam barisanMu Ampunilah kami Ampunilah Amin Denganpuisi aku mengutuk, Nafas zaman yang busuk, Dengan puisi aku berdoa, Perkenankanlah kiranya Doa Tuhan kami, Telah nista kami dalam dosa bersama, Bertahun membangun kultus ini, Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani, Ampunilah kami, Ampunilah, Amin Tuhan kami, Telah terlalu mudah kami, Menggunakan asmaMu, Bertahun di negeri ini, Secaraumum puisi "Doa" Taufik Ismail memiliki tema yang sama dengan puisinya Amir Hamzah "Padamu Jua" yaitu ketuhanan. Dalam puisi ini menjelaskan sebuah doa yang di panjatkan atas cobaan yang diterima. Subjek yang digunakan kedua penyair ini adalah tokoh si Aku sebagai penderita. Nah, berikut ini beberapa Kumpulan Puisi untuk kita baca dan resapi. Perjalanan hidup Taufik Ismail. Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail (1911-1998) asal Banuhampu, Agam dan Sitti Nur Muhammad Nur (1914-1982) asal Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat.Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Namun selain Sajadah Panjang, masih ada beberapa puisi hebat karya Taufik Ismail, 5 di antaranya berikut ini. 1. Kembalikan Indonesia Padaku (Paris, 1971) Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, 2yoCe. Berikut puisi Doa Taufik Ismail 1966 Tuhan kamiTelah nista kami dalam dosa bersamaBertahun membangun kultus iniDalam pikiran yang gandaDan menutupi hati nurani Ampunilah kamiAmpunilahAmin Tuhan kamiTelah terlalu mudah kamiMenggunakan asmaMuBertahun di negeri iniSemogaKau rela menerima kembaliKami dalam barisanMu Ampunilah kamiAmpunilahAmin. - "Dengan Puisi, Aku" adalah salah satu karya ternama Taufik Ismail, seorang penyair Indonesia. Puisi ini menggambarkan dengan jelas bagaimana sosok "aku" menikmati kehidupannya yang berdampingan dengan lebih memahaminya, berikut isi dan makna puisinya Isi puisi "Dengan Puisi, Aku" Dikutip dari buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas 2020 karya Supriyanto, berikut isi puisi "Dengan Puisi, Aku" Dengan Puisi, aku bernyanyiSampai senja umurku nantiDengan puisi, aku bercintaBerbatas cakrawala Dengan puisi, aku mengenangKeabadian yang akan datang Baca juga Makna Puisi Karangan Bunga Karya Taufiq Ismail Dengan puisi, aku menangisJarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi, aku mengutukNafas zaman yang busuk Dengan puisi, aku berdoaPerkenankanlah kiranya.

puisi karya taufik ismail doa