KUMPULANHADIST TENTANG PENDIDIKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN MASYARAKAT "Di riwayatkan dari al-barra' bin azib, ia berkata: Nabi SAW memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau menyuruh kami mengantar pemakaman, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, membenarkan sumpah PendidikanAkhlak Peserta Didik DAN Pendidik Dalam Perspektif Hadis Nabi - 59 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 2, No. 1 Mei 2018 1. Hadis tentang anjuran menghormati „alim/pendidik ىبر رقو الماع رقو نم لاق ىنأ صلى الله عليه وسلم بيهلا نع رضي الله عنها ةشئاع تور دقف Istilahislam sendiri telah menggariskan tentang proses pendidikan sepanjang hayat. Dalam suatu riwayat, Rasulullah SAW bersabda: "tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga dimasukkan dalam liang kubur". Bahkan bila diteliti labih jauh lagi, ternyata ditemukan beberapa ayat al-qur'an dan hadist Rasulullah yang tampak memberikan Downloadjuga Silabus Al Quran Hadis Kelas XI MA Kurikulum 2013 Revisi 2017. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) 1.1.1 Meyakini dan menghayati nilai-nilai yang terkait dengan taat pada orang tua dan guru sebagaimana tuntunan Alquran dan hadis. 2.1.1 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. masing (2) Kendala dalam Mengimplementasikan Hadis Tentang Pendidikan Salat Anak Di Lingkungan Keluarga Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya sangat beragam seperti rasa bosan dan malas. Kata Kunci: Implementasi, Hadis, dan Pendidikan Salat Anak. Oleh Muhammad Wildan Ainun Naim, email : wildannara1234@ CSR Didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan. Jadi, secara resmi, UU ini menggunakan istilah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). UU ini mengatur 7y5i. ArticlePDF Available AbstractThis article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 209 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... JSBPSDM 342022, Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulawesi Selatan Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga dalam Perspektif Hadits Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3 Universitas Islam Negeri UIN Alauddin E mail ibnumahmud69 ABSTRAK Artikel ini mencoba menelaah dan mengkaji kedudukan keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam persfektif hadits Nabi. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Kajian hadits dimulai dari mentakhrij hadits-hadits yang terkait dengan lingkungan keluarga, kemudian melakukan I’tibar sanad dan tinjauan sanad hadits dan selanjutnya penjelasan hadits tentang dua hal, yaitu; 1 fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama. 2 Urgensi keluarga sebagai lingkungan pendidikan bagi seorang anak. Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan perlu mengambil langkah-langkah untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak. Diantara langkah tersebut adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19 Kata Kunci Lingkungan Keluarga - Fitrah ABSTRACT This article tries to examine and study the position of the family as an educational environment in the perspective of the Prophet's hadith. In any learning activity, environmental factors play a very important role, because through the environment one's character, character and character can be developed. The environment gives its own style and color for human development. Family is the first environment for every child to get an Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 210 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... education, even the family is the first bastion for every child to avoid hell. The study of hadith begins with mentakhrij hadiths related to the family environment, then carries out I'tibar sanad and review of sanad hadith and then explains the hadith on two things, namely; 1 fitrah is both good and bad potential at the same time, the possibility of being a Muslim and a polytheist. Simply put, fitrah here is defined as the potential to hold on to religion as well as the possibility of not holding on to religion. 2 The urgency of the family as an educational environment for a child. To develop a child's potential in a good direction, the first, foremost and very important educational environment for a child is the family environment, because children get their first experience with the family, especially from their parents. Parents or mothers and fathers play an important and influential role in the education of their children. Therefore, parents and family as an educational environment need to take steps to develop a child's nature or potential. Among these steps is Luqmanul Hakim's educational model described in QS. Luqman 31 12 – 19 Keywords Family Environment - Fitrah PENDAHULUAN Sistem pendidikan, baik yang berorientasi Islam maupun pendidikan umum, setidaknya memiliki enam unsur, yaitu; a bahan ajar, b tujuan pendidikan, c lingkungan pendidikan, d siswa, e pendidikan dasar dan f guru. Padahal dalam praktiknya, perhatian harus diberikan pada enam potensi atau aspek yang merupakan unsur penting yang harus dioptimalkan bagi siswa, karena keenam unsur tersebut memegang peranan yang sangat mendasar dalam pelaksanaan proses pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran apapun, faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan melalui lingkungan dapat dikembangkan watak, sifat dan karakter seseorang. Lingkungan memberi corak dan warna tersendiri bagi perkembangan manusia. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari tiga lingkungan yang bertanggung jawab atas proses dan kegiatan pendidikan. Lingkungan tersebut adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Rasyid, 2020 112 Menurut Dzakiah Daradjat, lingkungan dalam arti luas meliputi iklim dan geografi pemukiman, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah segala sesuatu yang berwujud dan ada dalam hakikat kehidupan yang terus berkembang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia atau alam yang bergerak maupun tidak bergerak, peristiwa atau benda yang memiliki keterkaitan dengan manusia.Darajat, 2006 63 Para ahli pendidikan khususnya ahli pendidikan Islam sepakat bahwa lingkungan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 211 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ada beberapa ayat Allah dalam Alquran dan Hadits Nabi yang menjelaskan pentingnya keluarga sebagai salah satu lingkungan pendidikan. Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan benteng pertama bagi setiap anak agar terhindar dari neraka. Hal ini terlihat dalam firman Allah QS. At-Tahrim 66 6      Terjemahnya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Depag, 2009 560 Mengenai makna ayat di atas sebagaimana diterangkan oleh adh-Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan dalam tafsir Ibnu Katsir mereka mengatakan“Adalah kewajiban setiap Muslim untuk mendidik keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, dalam berbagai hal tentang apa yang Allah perintahkan untuk mereka lakukan dan apa yang dilarang-Nya untuk mereka lakukan” Ghoffar dan Ihsan, 2018 46 Keluarga yang dimaksud bukan hanya dua orang tua, melainkan keluarga yang digambarkan oleh Syafril dan Zelhendri Zeni, yang menurutnya keluarga adalah kelompok primer yang terdiri dari sejumlah kecil kerabat. Keluarga dapat berupa keluarga inti atau keluarga besar yang meliputi ayah, ibu, anak, paman/tante, kakek/nenek, kakak/adik, pembantu dan lain-lain, dan bentuk seperti itu sangat umum dalam struktur masyarakat Indonesia. Meskipun ibu adalah anggota keluarga yang pada awalnya memiliki pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, tapi pada akhirnya semua anggota keluarga ikut serta dalam interaksi dengan anak, selain faktor iklim masyarakat, faktor lain seperti budaya, tingkat ekonomi, gaya hidup, kondisi keluarga dan sebagainya. Semu ini juga mempengaruhi perkembangan anak. Dengan kata lain, situasi dan kondisi umum keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.Syafril dan Zen, 2017 94 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 212 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... TAKHRIJ HADITS TENTANG KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Menurut bahasa, Takhrij memiliki beberapa arti, diantaranya berasal dari kata kharaja yang berarti terlihat dari tempatnya, ataupun kondisinya, terpisah dan juga terlihat. Demikian pula kata al-ikhraj berarti menampilkan dan menunjukkan, dan al-makhraj berarti asal muncul, dan akhraja al hadits wa kharrajahu berarti mengungkapkan hadits dan menunjukkan kepada orang serta menjelaskan tempat asalnya. Menurut peristilahan, Takhrij yaitu menunjukkan tempat hadits dalam sumber aslinya dan menunjukkan mata rantai hadits itu serta menjelaskan kedudukan hadits jika dianggap perlu.Al-Qaththan, 2008 189. Menurut Syuhudi Ismail, takhrij yaitu mencari atau menelusuri suatu hadits dalam berbagai kitab hadits sebagai sumber asli suatu hadits, sehingga menentukan matan dan mata rantai hadis tersebut. Ismail, 1992 43 Takhrij Hadits merupakan kegiatan yang sangat penting dalam melakukan penelitian hadis. Ada 3 tiga alasan mengapa fungsi Takhrij sangat penting sebagaimana dikemukakan oleh Asep Herdi, yaitu 1 Untuk mengetahui asal usul periwayatan hadits yang diteliti. Sulit untuk mempelajari status dan kualitas hadits kecuali asal-usulnya diketahui terlebih dahulu. 2 Agar dapat mencari tahu seluruh riwayat hadits yang mau diteliti. 3 Agar mudah mengetahui ada atau tidaknya penguat dan muttabi'. Boleh jadi ada riwayat lain yang sanadnya mendukung sanad yang diteliti. Herdi, 2014 136 Upaya menelusuri, mengambil dan mencatat hadits dari berbagai buku hadits mashadir al-asliyah untuk mengidentifikasi hadits tertentu yang diinginkan dengan perawi dan sanad-sanad hadits diupayakan dan menggunakan metode. Menurut Syuhudi Ismail metode takhrij-hadist ada dua macam, yaitu metode takhrij al-hadist bi al-lafzh pencarian hadits melalui transmisi, metode takhrij al-hadist bi al-maudhu pencarian hadits tentang subjek atau tema masalah. Jadi tujuan utama mentakhrij hadits adalah untuk mengetahui asal usul hadits yang ditakhrij dan status hadits menurut penerimaan dan penolakan. Ismail, 1991 17 Adapun penelitian hadits pada artikel ini, penulis menggunakan metode takhrij dengan lafazh. takhrij bi al-lafzh yaitu penulusuran kata-kata. Kata yang menjadi dasar pencarian adalah kata  ,   dan   atau langsung digabungkan antara kata tersebut, jika penelusuran hadits tidak akan berhasil jika hanya menggunakan kata  saja atau kata   saja maupun  saja. Penelusuran hadits menggunakan beberapa Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 213 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... aplikasi mesin pencari hadits bain secara online maupun offline, Aplikasi Hadits Soft dari Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia serta Kitab-kitab hadits dalam bentuk Pdf. Setelah dilakukan penelusuran dengan lafazh yuuladu, al-fithrah dan yuhawwidaanihi serta menggabungkan yuuladu alaa al-fithrah, maka akan muncul hadits-hadits yang terkait dengan lafazh tersebut. Dari takhrij ini diperoleh hadits-hadits tentang peran keluarga utamanya orang tua terhadap tumbuh kembang anak dalam islam. Melalui penulusuran software/aplikasi pencari hadits ditemukan dalam 7 tujuh kitab hadits sebanyak 22 duapuluh dua buah hadist yang dapat dijadikan rujukan tentang pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan. Akan tetapi, tidak semua hadis tersebut akan ditakhrij dikarenakan alasan tekhnis. Adapun ke 22 dupuluh dua hadits tersebut adalah sebagai berikut 1 Dalam Shahih Bukhari dinukilkan sebanyak 5 buah hadits yaitu; hadits no 1270, 1271, 1296, 4402 dan no 6110. 2 Dalam Shahih Muslim dinukilkan sebanyak 3 buah hadits yaitu; hadits no 4803, 4804, dan hadits no 4805. 3 Dalam Sunan Tirmidzi dinukilkan 1 hadits yaitu hadits no 2064. 4 Dalam Sunan Abu Daud dinukilkan 2 buah hadit yaitu hadits no 4091 dan 4093. 5 Dalam Musnad Ahmad dinukilkan 6 buah hadits yaitu; hadits no, 6884, 7387, 8739, 8949, 9851 dan hadits no 14277. 6 Dalam Muwaththa Malik dinukilkan 1 buah hadits yaitu; hadits no 507. 7 Dalam Shahih Ibnu Hibban dinukilkan 4 buah hadits yaitu; hadits no 128, 129, 130, dan hadits no 133. Adapun dalam artikel ini, akan dilakukan penelusuran sanad, matan dan rawi hadits serta penjelasan matan hadits akan difokuskan pada hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 409. I’TIBAR SANAD Sebelum dilakukan I'tibar dan membahas mata rantai hadis, sangat penting untuk memahami 3 tiga unsur pokok hadis, yaitu rantai periwayatan sanad, matan dan rawi. Sanad, matan dan rawi adalah elemen penting dalam hadits. Ketiganya terkait satu dengan yang lain. Sanad merupakan pendahuluan dari matan. Matan adalah isi/substansi hadits yang diriwayatkan oleh perawi, dan adapun rawi adalah orang yang menyampaikan hadits.Haerdi, 2014 51. Berikut penjelasan singkat Asep Herdi dalam buku untuk memahami ilmu hadits; Herdi, 2014 50-53 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 214 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Sanad Menurut bahasa, Sanad adalah rujukan atau sandaran, tempat merujuk. Adapun sanad berdasar istilah, adalah jalan yang mengantarkan ke jalur hadis. Sanad terdiri atas semua penutur dimulai dari orang yang mencatat hadis dalam kitabnya Kitab Hadits sampai pada Nabi. Sanad memberikan kesan keaslian cerita dalam kaitannya dengan fungsinya. Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi yang berbeda-beda dalam satu lapisan rantai, lapisan rantai tersebut disebut “thabaqah” cabang keilmuan hadits yang membahas tentang status perawi hadits. Pentingnya jumlah sanad dan penutur dalam setiap thabaqah sanad sangat menentukan derajat atau kualitas hadits tersebut. 2. Matan Dari segi bahasa, kata "matan" atau "al-matn" berarti dataran yang meninggi Mairtafa'a minal ardi. Adapun menurut istilah “Kalimat yang menjadi tempat diakhirinya sanad.” Atau dengan kata lain, Lafazh-lafazh hadits yang mengandung makna tertentu. Selain itu, ada juga kalimat yang lebih sederhana yang menyebutkan bahwa matan adalah akhir dari sanad gayah al-sanad. Jadi, berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa matan mengacu pada materi atau 3. Rawi Bagian penting ketiga dari hadits adalah rawi . Kata “rawi” atau “ar-rawi” berarti orang yang menceritakan atau membawakan hadis nagil al-hadits. Pada dasarnya, sanad dan rawi adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan. Sanad hadits dalam setiap tabaqah juga disebut perawi. Perawi mengacu pada orang yang menceritakan, menerima dan menyampaikan hadits. Adapun yang membedakan antara rawi dengan sanad adalah pada interpretasi mereka terhadap hadits. Orang yang menerima hadits dan kemudian menyusunnya menjadi satu kitab disebut perawi. Oleh karena itu, perawi dapat disebut sebagai mudawwin orang yang mencatat dan mengumpulkan hadits. Demikian juga dia disebut dengan mukharrij, karena ia yang menerangkan para perawi dalam sanad dan derajat hadits itu kedalam bukunya. Khon, 2012 115 Selanjutnya penelusuran sanad, matan dan rawi hadits hadits Bukhari no 1296 dan hadits Abu Daud no 4091, sebagaimana dibawah ini Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 215 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 1. Hadits Shahih Bukhari no 1296                  Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza'bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya Hadits Soft, 2022 no 1296 Dalam hadits ini Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi dengan kunyah Abu Abdillah yang lebih dikenal dengan Al-Bukhari merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani yang berkunyah Abu Al-hasan dari kalangan tabi’ut tabi’in sezaman dengan tabi’in dan merupakan salah seorang guru Imam Bukhari w 220 H yang menerima dari Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits bin Abi Dzi’b yang berkunyah Abu Al-Harits dari kalangan tabi’in 80 H - 159 menerima dari Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab berkunyah Abu Bakar dikenal dalam periwayatan dengan nama Az-Zuhri dari kalangan tabi’in junior 58 H – 124 H yang mendengar hadits dari Abdullah bin Abdurrahman bin Auf berkunyah Abu Salamah merupakan kalangan tabi’in pertengahan 24 H - 94 H dan mengambil hadits dari Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdullah bin Abdurrahman bin Auf Abu Salamah Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri Muhammad bin Abdurrahman bin Al-Mughirah bin Al-Harits Abu Dzi’b Adam bin Abu Iyas Al-Asqalani Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi Bukhari Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 216 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 2. Hadits Abu Daud no 4091          Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia yahudi atau nashrani. Sebagaimana unta melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki aib?" Para sahabat bertanya "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang meninggal saat masih kecil?" Beliau menjawab "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan”.Hadits Soft, 2022 no 4091 Dalam hadits ini Sulaiman bin Asy’ats bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani yang berkunyah yang lebih dikenal dengan Abu Daud 202 H – 275 H merupakan mukharrij hadits, sekaligus sebagai periwayat terakhir yang menerima hadis dari Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab dengan kunyah Abu Abdurrahman dan dikenal dengan nasabnya Al-Qa’naby w 221 H guru dari Abu Daud, Bukhari, Muslim ini merupakan tabi’ut tabi’in menerima hadits dari Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir yang berkunyah Abu Abdullah dan lebih dikenal dengan Imam Malik 93 H – 179 H merupakan tabi’ut tabi’in dari kalangan tua dan merupakan salah seorang guru dari Imam Syafi’I, menerima hadits dari Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad dengan kunyah Abu Abdurrahman yang lebih dikenal dengan Abu Az-Zinad dari kalangan tabi’in 65 H – 131 H menerima hadits Abdurrahman bin Hurmuz berkunyah Abu Daud dikenal dalam periwayatan dengan laqabnya Al-A’raj dari kalangan tabi’in pertengahan w 117 H berguru kepada para sahabat termasuk dan mengambil hadits dari gurunya yaitu, Abdurrahman bin Sakhr berkunyah Abu Hurairah dari kalangan sahabat 19 SH – 59 H yang mendengar langsung dari Rasulullah. Jika sanad hadits Abu Daud tersebut diatas dibuat dalam tabel, maka akan terlihat seperti dibawah ini; Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah Abdurrahman bin Hurmuz Al- A’raj Abdullah bin Dzakwan Abu Az-Zanad Az-Zinad Malik bin Anas bin Malik bin Amir Malik Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab Al-Qa’nabi Sulaiman bin Asy’asy bin Syidad bin Amru bin Ishak bin Basyir bin Amar al-Azdi al-Sijistani Abu Daud Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 217 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Berikut ini skema sanad hadits yang ditelusuri diatas Setelah menelaah sanad hadits di atas, dapat dipahami bahwa semua perawi sanad hadits Bukhari dan Abu Dawud di atas bersifat tsiqah dan sanad hadits Mukharij Bukhari dan Abu Dawud bersambung sampai pada Rasulullah bersambung sebagai asal atau sumber hadits. Dan sebagaimana juga ditegaskan oleh beberapa jalur sanad lain yang mendukung sanad hadits yang sedang di telaah, bahkan ada hubungan guru-murid di antara perawi terdekat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dari segi kualitas, hadits-hadits tentang keluarga sebagai lingkungan pendidikan dalam tinjauan hadits yang ditelaah adalah shahih karena beberapa alasan        Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 218 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Pertama; Ittishal al-sanad Sanadnya bersambung antara seorang perawi dengan perawi lainnya. Terjadinya pertalian antara seorang guru dengan seorang murid diantara perawi seperti yang telah disebutkan, misalnya Bukhari yang merupakan murid Adam bin Abu Iyas dan Abu Daud adalah murid Abdullah bin murid Maslamah Al-Qa'nab dan lainnya. Kedua; Para perawi hadis dari awal rantai periwayatan sampai akhir rantai periwayatan adalah 'adl tetap dalam iman dan kepribadian yang saleh dan dhabit hafalannya baik dan tidak berbeda dengan riwayat yang kuat. Ketiga; Hadis-hadis ini tidak syadz tidak berseberangan hadits shahih dan tidak termasuk hadits yang cacat mu'allal. Walaupun hadits di atas secara kualitas shahih, namun hadits tersebut secara kuantitas adalah hadits ahad dan tidak dapat mencapai tingkatan mutawatir karena hanya Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits tersebut. Menurut penulis, hadits-hadits yang ditelaah ini adalah hadits Ahad gharib mutlak. Hal ini berdasarkan keterangan dari Mahmud Al-Tahhan yang dikutip oleh H. Idri bahwa hadits gharib yang mutlak adalah hadits yang diriwayatkan hanya sendiri di thabaqat sahabat.Idri, 2013, 150 Adapun hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi, dan dijamin tidak akan bersepakat dusta dengan perawi serupa hingga akhir sanad. Umar, 2020 47 Mengenai kesendirian Abu Hurairah sebagai perawi hadits, tidak perlu lagi didiskusikan lebih lanjut karena secara umum sudah dipahami bahwa semua sahabat adalah orang-orang yang adil. Rahman, 1974 98. PENJELASAN MATAN Dengan mencermati matan hadits tersebut diatas, maka akan ditemukan dua pokok pembahasan; a Pokok pertama terdapat pada lafazh  . Lafazh ini menjelaskan bahwa setiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Menurut Ahmad Tafsir, fitrah adalah potensi baik dan buruk sekaligus, kemungkinan menjadi muslim dan musyrik. Sederhananya, fitrah di sini diartikan sebagai potensi berpegang pada agama sekaligus kemungkinan tidak berpegang pada agama.Tafsir, 2009 203 Untuk mengembangkan potensi anak ke arah yang baik, maka lingkungan pendidikan yang pertama, utama dan sangat penting bagi seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena anak mendapatkan pengalaman pertamanya bersama keluarga terutama dari orang tuanya. Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 219 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... b Poin lain yang dibahas dalam hadits diatas adalah lafazh     kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi. Lafazh ini menekankan peran lingkungan keluarga dalam membentuk baik buruknya kepribadian seorang anak. Islam memandang keluarga sebagai lingkungan yang paling berpengaruh bagi pembentukan kepribadian anak. Itu karena 1 Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tidak hanya bersifat materi saja tetapi juga spiritual dan teologis. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak merupakan perintah Tuhan. 2 Selain pengaruh empiris sehari-hari, orang tua juga mempengaruhi faktor keturunan dan genetika, yaitu. bakat dan kepribadian, dan juga hubungan darah pada anak. 3 Kedua anak tinggal atau lebih banyak di rumah dari pada luar rumah. 4 Orang tua atau keluarga sebagai pengaruh pertama, dan pengaruh yang lebih awal ini lebih kuat daripada pengaruh yang belakangan. Nata, 2010 299 Orang tua adalah pendidik pertama dan terpenting bagi anak-anaknya, karena anak-anak menerima pendidikan pertama dari mereka. Bentuk pendidikan pertama ditemukan dalam kehidupan keluarga. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anaknya. Sejak kelahiran sang anak, sang ibu selalu berada di sisinya. Oleh karena itu, ia meniru perilaku ibunya dan biasanya anak lebih menyayangi ibunya jika ibunya melakukan pekerjaannya dengan baik. Seorang ibu adalah orang pertama yang dikenal seorang anak, yang pertama menjadi temannya, dan yang orang pertama untuk mencurahkan isi hatinya. Dengan memahami semua yang ada di dalam hati anaknya, seorang ibu dapat memenangkan hati anaknya selamanya, bahkan ketika sang anak sudah mulai tumbuh menjadi dewasa.Darajat, 2006 63 Hafiz Ibrahim, seorang penyair, mengungkapkan;   Terjemahnya Ibu adalah sebuah madrasah pendidik pertama anaknya, Yang jika kamu menyiapkannya Berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya. Pengaruh ayah terhadap anaknya juga besar. Di mata putranya, dia adalah supremasi tertinggi dan orang paling cerdas yang dia kenal. Cara seorang ayah melakukan Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 220 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... pekerjaannya sehari-hari mempengaruhi cara anaknya bekerja. Ayah adalah penolong utama, terutama bagi anak-anak yang lebih besar, baik laki-laki maupun perempuan. Darajat, 2006 36 Seorang ayah bukan hanya pencari nafkah bagi anaknya tetapi juga pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, hal ini berdasarkan hadits;                         Terjemah Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Salim bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam kepala Negara adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Dia 'Abdullah bin 'Umar berkata Aku mendengar semua itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku munduga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda "Dan seorang laki-laki pemimpin atas harta bapaknya dan akan diminta pertanggung jawaban atasnya dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.HR. Bukhari no 2232. Hadits Soft, 2022 no 2232 Sebagai lingkungan pendidikan, orang tua ayah dan ibu adalah pendidik awal dan utama karena beberapa alasan 1 Orang pertama yang dikenal anak. 2 Orang tua adalah pendidik utama karena anak banyak belajar dan menyesuaikan diri dari mereka. 3 Perubahan, pengetahuan dan nilai pada anak terjadi di rumah. 4 Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anaknya. 5 Baik atau tidaknya akhlak anak sangat bergantung pada pendidikan yang diterimanya di rumah. 6 Pembentukan kepribadian muslim dimulai dari rumah. Daulay, 2019 215 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 221 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Di antara langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua dan keluarga sebagai lingkungan pendidikan untuk tumbuh kembangnya fitrah atau potensi anak adalah model pendidikan Luqmanul Hakim yang diuraikan dalam QS. Luqman 31 12 – 19. Adapun pokok-pokok pendidikan pada ayat-ayat tersebut diatas adalah sebagai berikut; Depag, 2009 412 1. Mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur kepada Allah dan menjauhi kekufuran, tergambar pada QS. Luqman 31 12 2. Memelihara iman dan menjauhi kesyirikan. QS. Luqman 31 13 3. Senantiasa berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Terutama pada ibunya yang telah mengandungnya 9 bulan dan menyusuinya selama 2 tahun. QS. Luqman 31 14 4. Mempergauli kedua orangtua didunia dengan baik, meskipun misalnya berbeda keyakinan dengan keduanya. QS. Luqman 31 15 5. Mendorong anak untuk senantiasa melakukan amal shaleh, karena sekecil apapun amalan seseorang akan diberi balasan pahala oleh Allah. QS. Luqman 31 16 6. Memerintahkan anak untuk mendirikan shalat, amar ma’ruf nahiy mungkar serta bersabar terhadap apa yang menimpa mereka. QS. Luqman 31 17 Demikian juga firman Allah dalam QS. Thaha 20 132      Terjemahnya Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa. Ayat tersebut diatas sesuai dengan hadits hasan shahih yang dikeluarkan oleh Abu Daud dalam musnadnya no 417              Terjemahnya Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa bin Ali bin Abi Thalib-Thabba' telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya”. Hadits Soft, 2022 no 417 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 222 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... 7. Membimbing anak untuk berakhlakul karimah dan menjauhkan diri dari akhlak yang buruk seperti sombong dan angkuh. QS. Luqman 31 18 8. Membiasakan anak untuk sederhana dalam berjalan dan mengeluarkan suara tidak berteriak saat berbicara dengan orang lain. QS. Luqman 31 19 Ada beberapa ayat dalam Alquran dan hadits Nabi mengenai pentingnya keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan fitrah atau potensi anak. Keluarga, terutama kedua orang tua, memiliki tanggung jawab terhadap anaknya untuk berkembang sesuai dengan potensi atau fitrahnya, Oleh karena itu, langkah yang harus ditempuh orang tua adalah membimbing dan mengajarkan akidah atau tauhid, akhlak, petunjuk shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta mengajarkan kesabaran ketika Allah mencurahkan QS. Luqman 3112-19 dibahas di atas. Dan juga yang tak kalah pentingnya adalah kedua orang tua ayah dan ibu agar selalu mendo’akan anak-anaknya agar selalu dijaga dan diberi petunjuk oleh Allah. DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya Depok SABIQ, 2009 Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq, Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 10 Cet. XII; Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2018 Al-Qaththan Manna’, Mabaahits Fi Ulum Al-Hadits, terj. Pengantar Studi Ilmu Hadits Mifdhol Abdurrahman, Terjemahan Cet III; Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2008 Daradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006 Daulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019 Hadits Soft, Shahih Al-Bukhari, hadits no 1296 ttps// Herdi Asep, Memahami Ilmu Hadits Cet. I, Bandung Tafakur, 2014 H. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013 Ismail Muhammad Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadits Nabi Jakarta Bulan Bintang, 1992 Ismail Muhammad Syuhudi, Cara Praktis Mencari Hadits Jakarta Bulan Bintang, 1991 Khon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012 Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Rajawali Pers, 2009 Jurnal SIPATOKKONG BPSDM SULSEL Volume 3 Nomor 4 Oktober- Desember Tahun 2022 223 Abdul Kadir1, H. Arifuddin Ahmad2, H. Erwin Hafid3. 2022. Pendidikan dalam.... Rahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma’arif, 1974. Rasyid Ramli dkk, Implikasi Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Pendidikan Anak Persfektif Pendidikan Islam, Auladuna, Jurnal Pendidikan Islam 7, No 2, 2020 Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017 Tafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009 Triwiyanto Teguh, Pengantar Pendidikan Cetakan; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2014 Umar Atho’illah, Ilmu Hadits Dasar Cet. I; Jombang UNWAHA Press, 2020 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Pendidikan Islam, cet. 6Daradjat DzakiahDaradjat Dzakiah, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 6; Jakarta PT. Bumi Aksara, 2006Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta KencanaPutra Daulay HaidarDaulay Haidar Putra, Pendidikan Islam Di Indonesia, Historis Dan Eksistensinya Edisi pertama Cet. I; Jakarta Kencana, 2019H IdriH. Idri, Studi Hadits, Cet. II; Jakarta Kencana, 2013Ulumul Hadits Cet. I JakartaAbdul KhonMajidKhon, Abdul Majid, Ulumul Hadits Cet. I Jakarta; Amzah, 2012Rahman FatchurRahman Fatchur, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Bandung PT. Al-Ma'arif, 1974.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok KencanaZelhendri Syafril DanZenSyafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Pertama Cet I; Depok Kencana, 2017Tafsir AhmadTafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia, 2009 A. SANAD DAN MATAN HADIS ٲخبرنا الحسين بن عبدالله بن يزيدالقطان, حدثنا ادم حدثنا موس بن مروان الرقي, حدثنا مبشر بن ٳسماعيل,عن الاوزاعي, عن الزھري, عن حميد بن عبد الرحمن, عن ٲبي ھريرۃ عن النبيصلىاللهعليهوسلم قال كل مولود يولد على الفطرة فٲبواه ٲن يھودانه ٲوينصرانه اويمخسانه A. MAKNA MUFRODAT مولود dilahirkan الفطرۃ fitrah ٲن يھودانه iyahud ينصرانه nasrani يمخسانه majusi B. TERJEMAHAN “ Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. D. BIBLIOGRAFI PERAWI Al-Auza’i Beliauadalah Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi, beliauadalahulamadariSyam yang kemudianberpindahkeke Beirut sampaiwafatnya, yangmendapatjulukanSyaikhul Islam. BeliaulahirtatkalasebagianparasahabatNabishollallohu yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza’.Beliaulahirpadatahun 88 H, dikenalsebagai orang yang baik, utama, memilikibanyakilmu, baikdalambidanghaditsmaupunfikih, danucapanbeliaudipakaisebagaihujah. Beliau banyakbelajarkepadaparatabi’in yaitu orang-orang yang menuntut/menerimailmulangsungdariparasahabatRasululloh. Di antaranyaadalah Atha’ bin abiRabbaah, Abu Ja’far al-Baaqir, Qatadah, Bilal bin Sa’ad, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Ismail bin Ubaidillah bin AbulMuhajir, Muth’im bin al-Miqdam, Umar bin Hani’, Muhammad bin Ibrahim, Salim bin Abdulloh, SyadadabuAmmar, Ikrimah bin Khalid, Alqomah bin Martsad, Muhammad bin Sirin, Mauimun bin Mihran, Nafi’ maulaIbnu Umar, danmasihbanyaklagidariparaTabi’indan yang yang belajarkepadabeliau. Di antaramurid-murid yang meriwayatkandaribeliau, IbnuSyihabAz-Zuhri, Syu’bah, Sufyanats-Tsauri, Yunus bin Yazid, Malik, IbnulMubarok, Abu Ishaq al-Fazari, Yahya al-Qadhi, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Katsir, Muhammad bin Syu’aibdanmasihbanyaklagi. Al-Auza’itidakmeninggalkanhartawarisanmelainkanuangsebanyak 6 153 H, dankebanyakanulamaberkatabahwabeliaumeninggalpadatahun 157 H di bulanShafar . Az-Zuhri Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah. Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Sahal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam al-Bukhari berpendapat bahwa sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya Ali bin Abi Thalib”.Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H . E. SABABUL WURUD Dari aswad katanya aku mendatangi rasulullah dan aku ikut perang bersamanya. Kami memperoleh kemenangan namun pada hari itu orang-orang terus saling berbunuhan sehingga merekapun membunuh anak-anak. Halitu disampaikan kepada rasulullah, maka rasulullah bersabda “ keterlaluan, sampai hari ini mereka masih saling membunuh sehingga banyak anak-anak terbunuh”. Berkatalah seorang laki-laki “ ya rasulullah, mereka adalah anak orang-orang musyrik” kata rasulullah; ketahuilah, sesungguhnya penopang kami adalah orang-orang musyrik itu. Jangan membunuh keturunan, jangan membunuh keturunan”. Kemudian beliaupun bersabda “ setiap anak dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah suci. maka senantiasa ia berada dalam keadaan suci, sampai lidahnya berbicara. kedua orang tuanyala yang menjadikannya yahudi atau nasrani atau majusi”. Keterangan Maka manakala bayi itu dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya, tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhinya berupa pendidikan yang merusak atau taklid kepada kedua orang tuanya dan yang selainnya niscaya bayi tersebut kelak akan melihat petunjuk kearah tauhid dan kebenaran rasul saw dan hal ini merupakan gambaran atau nalar yang baik yang akan menyampaikannya kearah petunjuk dan kebenaran sesuai dengan fitrahnya yang asli dan dia kelak tidak akan memilih kecuali memilih-milih agama Ajaran yang hanif . F. KANDUNGAN HADIS Usaha-usaha pendidikan dan pengajaran harus dimulai sejak anak didik lahir ke dunia ini, anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya. Fitrah anak yang mempercayai adanya Allah disalurkan sewajarnya,dibimbing dan diarahkan kepada rasa iman kepada Allah dan mencintai-Nya pula. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid harus dimulai sejak lahir anak ke dunia ini. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid terhadap anak harus diperhatikan orang tua. pendidikan dan pengajaran Tauhid itu melalui tiga proses yaitu  Pembentukan pembiasaan  Pembentukan pengertian  Pembentukan budi luhur tahap pembentukan pembiasaan ini meliputi sejak ia lahir hingga sebagian masa sekolah. Pada masa ini anak memiliki kesukaan meniru hal yang dilihat dan didengarnya. Kecenderungan manusia untuk meniru belajar lewat peniruan menyebabkan ketauladan sangat penting. Kesukaan meniru inilah yang dimanfaatkan dan diarahkan pada pengenalan kepada Allah. Keteladan dalam pendidikan agama islam merupakan metode yang meyakinkan keberhasilan dalam mempersiapkan dan membentuk moralspritual dan sosial anak. Hal ini adalah karena pendidikan merupakan contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam perbuatan serta tata santunnya. Disadari atau tidak disadari terpatri dalam jiwa dan perasaannya gambaran seorang pendidik, dan tercermin dalam ucapan dan perbuatan material dan spiritual. tahap pembentukan pengertian meliputi pada masa sekolah sampai menjelang remaja. Ada suatu hal yang perlu diperhatikanpada anak usia menjelang usia sekolah yaitu anak suka berkhayal, karenanya kekhayalannya itu perlu mendapat penyaluran pada pengenalan kepada remaja adalah masa peralihan dan persiapan untuk dewasa, anak diarahkan untuk pada penginsyafan tentang kenyataan , mengerti dan menyadari bahwa segala apa saja yang ada didunia ini adalah makhluk Allah, semuanya diciptakan oleh Allah. Apabila pertumbuhan dan perkembangan pengenalan kepada allah itu berjalan dengan baik dan lancar , segala kebiasaan yang baik jadi amalannya, maka dalam usia remaja terbentuklah rasa iman kepada allah kepada allah dengan mendalam dan lebih disempurnakan lagi pada usia dewasa yang dimatangkan dengan pendidikan dan pengajarannya atau pengalamannya. G. KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan. Bimbingan lingkungan keluarga merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing, mereka memberikan pengaruh pada proses pembiasaan pendidikan di dalam keluarga merupakan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan selanjutnya. Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan. Dalam hal ini orang tua adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Pendidkan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih sayangyang secara naluriah muncul pada diri orang tua. MAKALAH TAFSIR AYAT DAN HADITS TENTANG PENDIDIKAN LINGKUNGAN KELUARGA Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Hadits Tarbawi Dosen Pengampu Zain Irma Fitriati, Disusun Oleh Muhammad Choirul Chakim 111-14-124 Agus Rohman 111-14-160 Ahmad Fuad 111-14-174 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016 BAB I PENDAHULUAN Larat belakang Keluarga merupakan batu bata pertama bagi pembinanaan setiap masyarakat. Ia adalah langkah pertama untuk membina seseorang. Karena itulah, pendidikan moral dalam islam harus dimulai sejak dini sekali. Pada dasarnya, ia merupakan dasar yang di pertimbangkan bagi pembinaan keluarga yang kokoh dan harmonis. Sesungguhnya pendidika moral inilah yang menjamin terwujudnya keluarga islam yang kuat, yang penuh warna rasa cinta dan menjamin terbentuknya seorang manusia yang sehat tubuh, akal dan jiwa. Keluarga juga merupakan satuan terkecil dari kehidupan bermasyarakat, yang merupakan satu organisasi bio-psiko-sosial jiwa, raga, dan sosial dimana para anggota keluarganaya hidup dalam aturan-aturan tertentu yang kekhasannya di tandai dari kepribadian masing-masing individu terutama figur ayah atau suami dan ibu atau istri orang tua. Selain keluarga, perkembangan jiwakepribadian tergantung pada hubungan pada ayah dan ibunya. Hubungan ini di tentukan oleh kepribadian masing-masing. Berbagai perilaku menyimpang dari anak misalnya kenakalan remaja, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan lain-lain mempunyai kaitan dengan sistim keluarga yang mencerminkan adanya kelainan psikologi kelainan jiwa dari salah satu anggota kelurga. Anak merupakan rahmat dari Allah SWT, kepada orang tuanya yang harus di syukuri, didik dan dibina agar menjadi orang yang kuat dan berakhlak terpuji, merupaka keinginan setiap keluarga tertama orang tua dan semua guru. Sebagaimana di terangkan dalam sebuah hadis nabi.” Tidak ada seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan yahudi, nasrani ataupun majusi”. Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan keluarga informal sangat di perlukan dalam membina kepribadian anak terutama pribadi muslim. Karena pendidikan tersebu dilakukan dalam keluarga, maka orang tualah yang bertanggung jawab dalam pendidikan anaknya demi tercapainya pribadi anak yang kuat. Rumusan masalah Apa pengertian lingkungan pendidikan Bagaimana pernyataan ayat dan hadits tentang pendidikan keluarga Bagaimana konsep hadits tentang pendidikan keluarga. Tujuan masalah Mengetahui pengertia lingkungan pendidikan Mengetahui ayat al qur’a dan hadits tentang pendidika likungan keluarga Mengetahui konsep hadits tentan pendidikan keluarga BAB II PEMBAHASAN Pengertian lingkungan pendidikan Lingkuangan secara umum diartikan kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, da makhluk hidup. Termasuk manusia dan perilakunya. Yang mempengaruhi elangsungan keidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan buatan dan sosial. Sebagai contoh saat berada disekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah. Bapak Ibu guru serta karyawan, da semua oran yang berada disekolah. Juga bebagai jenis tumbuha yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di linkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah. Dan berbagai macam benda yang ada di sekitarya.[1] Pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dan juga diartikan sebagai usaha yang di jalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.[2] Sedangkan linkungan pendidkan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhaddap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebaai tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari ligkungan sosial. Secara umum linkngan pendidikan yaitu membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkugan sekitarnya, terutama berbgai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Mengacu pada pengertian di atas lingkungan pendidikan dapat di bedakan menjadi 3 maca lingkungan antara lain 1 Lingkungan pendidikan keluarga, 2 Lingkungan pendidikan sekolah, 3 Dan lingkungan pendidika sosial/ masyarakat.[3] Ayat al qur’an dan hadits tentang pendidikan keluarga S Luqman ayat 31 12-19 وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٞ ١٢ وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣ وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ ١٤ وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِي مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٞ فَلَا تُطِعۡهُمَاۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِي ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفٗاۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَيَّۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ١٥ يَٰبُنَيَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٖ مِّنۡ خَرۡدَلٖ فَتَكُن فِي صَخۡرَةٍ أَوۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ يَأۡتِ بِهَا ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٞ ١٦ يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ١٧ وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ ١٨ وَٱقۡصِدۡ فِي مَشۡيِكَ وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٰتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ ١٩ dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu “Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar”. dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Luqman berkata “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya membalasinya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Berikut ini adalah uraian umum tentang surat Luqman ayat 12 19, sebagaimana telah dikutip di atas. Ayat ini menjelaskan sekelumit fragmen kehidupan seorang tokoh masa lampau yang sedang menasehati anaknya. Tokoh tersebut adalah Luqman al-Hakim. Nama Luqman al-Hakim diabadikan oleh Allah di dalam al-Qur’an dan menjadi salah satu icon kebaikan, kesalehan, tanggung jawab orang tua kepada anak, di dalam al-Qur’an. Sebuah nama yang diabadikan tentu dikarenakan pemilik nama tersebut memiliki keistimewaan dibanding orang pada umumnya. Nama Luqman dijadikan icon kebaikan oleh Allah, sementara itu ada pula nama orang yang dijadikan icon kekufuran di dalam al-Qur’an seperti nama Firaun. Para mufassir, antara lain Ibn Katsir menjelaskan bahwa Luqman adalah orang yang dipandang oleh masyarakat sebagai berstatus sosial rendah. Dia bukan dari kalangan berstatus sosial tinggi, ningrat atau bangsawan. Dia hanya seorang pembantu rumah tangga. Berkenaan dengan kisah Luqman ini banyak riwayat yang menjelaskan secara berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah hakim pada masa nabi Musa, ada pula yang menjelaskan sebagai pemabantu rumah tangga yang berkulit hitam akan tetapi shalih dan ahli ibadah. Bahkan saking alimnya diriwayatkan bahwa dia tidak pernah mengatakan sesuatu kecuali mengandung hikmah. Ayat di atas menjelaskan salah satu hikmah yang bisa di ambil dari kisah Luqman, Yakni ketika dia menasihati anaknya. Isi dari nasihat itu kurang lebih sebagai berikut Larangan berbuat syirik karena syirik itu adalah kedhaliman yang amat besar. Jadi dhalim yang besar itu tidak lain adalah kemusyrikan itu sendiri. Orang tua khususnya ibu banyak pengurbanan untuk anak-anaknya, sejak dari mengandung hingga menyusui dan mengasuhnya, karena itu menjadi kewajiban manusia untuk berbakti kepada kedua orang tua, dengan mengutamakan kepada ibu. Karena itu pula manusia diperintah untuk bersyukur kepada orang tua Saking pentingnya posisi orang tua bagi manusia, maka ada kewajiban tetap bergaul dengan baik kepada kedua orang tua, meskipun orang tua menyuruh kepada kemusyrikan. Ada sebuah kisah tentang bagaimana bergaul dengan baik kepada orang tua, adalah sebagaimana dijelaskan dalam sebuah kejadian yang dialami oleh seorang shahabat. Karena dia masuk Islam dan teguh mengikuti Islam tersebut ibunya tidak rela. Karena itu ibunya meminta anaknya tersebut untuk kembali kepada agama yang dipeluknya, jika tidak mau dia mengancam dengan cara mogok makan. Hingga akhirnya berhari-hari tidak makan, akan tetapi shahabat tadi tetap berbakti melayani ibunya dengan menyiapkan makanan kepadanya. Hingga akhirnya shahabat bilang kepada ibunya bahwa seandainya ibunya memiliki nyawa seratus dan setiap hari keluar satu-satu dari tubuhnya karena tidak makan, dan akhirnya meninggal shahabat tadi tidak akan meninggalkan Islam. Sabda Rosululloh Saw sebagai berikut ; عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مَوْ لُوْ دٍ إِلَّا يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَ بَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَا نِهِ كَمَ تُنْتَجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّوْ نَ فِيْهَا مِنْ جَدْ عَاءَ ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِطْرَةَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَالنَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ متفق عليه Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. Bersabda ”Tidak ada dari seorang anak Adam melainkan dilahirkan atas fitrah islam, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi atau beragama Nasrani atau beragama Majusi. Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana pendapatmu, apakah didapati kekurangan? Kemudian Abu Hurairah membaca firman Allah ar-Rum 30. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah agama Allah. HR. Muttafaq Alaih Hadis diatas menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat dominan dalam membentuk kepribadian seorang dibandingkan dengan factor-faktor pengaruh pendidikan lain. Kedua orang tua mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik anaknya.[4] Kesempurnaan fitrah dalam hadis sudah jelas baik fisik maupun non fisik. Dari segi fisik sudah ada ketentuan ciptaan dari Allah Swt. Apakah dari segi jenis kelamin, bentuk fisik, tinggi pendek, dan warna kulit. Kesempurnaan fitrah itu digambarkan Rasul bagaikan seekor binatang yang lahir. Beliau bersabda كَمَ تُنْتَجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّوْ نَ فِيْهَا مِنْ جَدْ عَاءَ “Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak dalam keadaan sempurna tidak ada cacat sedikitpun”. Ungkapan ini memperkuat makna fitrah anak sejak lahir secara paripurna, ibarat seekor binatang yang lahir secara utuh tidak ada kekurangan sedikit pun. Hanya manusia yang tidak bersyukur kepada Allah yang kemudian mengubah-ubah fitrah itu menjadi cacat dan berkurang, seperti dipotong kupingnya dan lain-lain. Fitrah sangat memerlukan bantuan dan bimbingan pendidikan orang tua, orang dewasa, guru, pendidik dan pengajar dengan sadar bahkan lingkungan yang mendukung, karena tidak mungkin anak yang baru dilahirkan mengenal agama dengan sendirinya.[5] BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa pendidikan lingkungan keluarga merupakan wadah pendidikan pertama dan utama tempat anak didik menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarganya yang lain. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci dan mempunyai potensi untuk berbuat baik dan buruk. Maka dari itu dalam perkembangan anak haruslah di didik dengan baik agar menjadi anak yang dibanggakan Orang tua mempunyai pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Anak sejak lahir sudah membawa fitrah islam sempurna bagaikan anak binatang yang lahir dari induknya secara sempurna tidak ada kekurangan sedikitpun. DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup, 2012, hal. 68 Hasbullah, dasar-dasar ilmu pndidikan edisi revisi, jakarta rajawali press cet. Ke-10. 2012 hal 1 tarbawi pendidikan 20/10/2016 [1] tarbawi pendidikan 20/10/2016 [2] Hasbullah, dasar-dasar ilmu pndidikan edisi revisi, jakarta rajawali press cet. Ke-10. 2012 hal 1 [3] Ibid., [4]Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup, 2012, hal. 68 [5]Ibid., hal. 71 HADIS TENTANG PEDULI LINGKUNGAN Abstract Islam forbids Muslims to abandon a soil. Islam also advises people to give excess water to other people who need the water to maintain their soil. Rasulullah SAW ordered to hold the land for people who do not want to rent or give the land to others. He also encourages his people to plant trees. Prophet also forbade us to urinate in stagnant water. All the suggestion and prohibition have a goal to improve people life. Keywords Soil Environment References Rachmat Syafei. Al-Hadits. Bandung Pustaka setia, 2000. Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta Pustaka Azzam,2006. Abubakar Muhammad. Subulus Salam. Surabaya Al Ikhlas, - Ibnu Hajar Al-Asqalani. Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta Pustaka Azzam, 2006. DOI Refbacks There are currently no refbacks. Copyright c 2017 Said Mubarok Al-Ishlah Jurnal Pendidikan Abstracted/Indexed by This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike International License. › Humaniora›Unicef dan Kemenag Luncurkan... Selain harus hadir untuk melindungi anak-anak korban kekerasan, negara juga harus berperan aktif dalam pencegahan kekerasan anak. Oleh SONYA HELLEN SINOMBOR 4 menit baca DOKUMENTASI/UNICEF INDONESIAIlustrasi kegiatan KOMPAS — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak atau Unicef dan Kementerian Agama, Sabtu 10/6/2023, meluncurkan buku yang membahas tentang hak-hak anak dan pandangan Islam terhadap perlindungan anak. Buku ini diharapkan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam di kalangan tokoh agama, ulama, dan masyarakat luas tentang kewajiban bersama untuk menjaga dan memenuhi hak-hak anak berdasarkan ajaran yang berjudul Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam Pandangan Islam tentang Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Tindakan-tindakan Berbahaya diluncurkan pada acara Islamic Fest 2023 yang berlangsung di Jakarta. Selain dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil dan perwakilan Unicef di Indonesia, Maniza Zaman. Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pemuka agama, pejabat, serta pemangku kepentingan lain dari seluruh Indonesia. Buku tersebut memuat sejumlah pesan tentang pentingnya memenuhi hak anak berupa perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan praktik-praktik berbahaya dengan mengambil contoh-contoh yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Selain itu, buku tersebut juga mengupas peran orangtua, pemuka agama, dan masyarakat dalam perlindungan juga Kementerian Agama Diminta Membuat Aturan Pencegahan Kekerasan SeksualBuku yang akan dibagikan kepada pemuka agama Islam dan lembaga-lembaga Islam maupun pihak lainnya ini terjemahan dari buku aslinya yang dalam bahasa Arab yang diterbitkan Universitas Al-Azhar di Mesir. Buku tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Unicef dan Unicef Indonesia Maniza Zaman,Maniza Zaman dalam sambutannya berharap buku tersebut akan menjadi sumber rujukan yang bermanfaat bagi sekolah-sekolah, pemuka masyarakat, guru, dan orangtua, serta menginspirasi dan memperkuat komitmen untuk melindungi dan memberikan pengasuhan terbaik untuk anak.”Unicef menyadari peran penting dari para cendekiawan, pemimpin, dan lembaga agama sebagai penyeru, pendidik, dan agen perubahan,” kata Indonesia, seperti di banyak belahan dunia lainnya, para pemuka dan organisasi agama memiliki berperan dan berpengaruh sangat besar pada tatanan sosial dan budaya masyarakat. Mereka berperan sebagai suar pemandu, membentuk opini dan norma publik, dan berkontribusi pada perumusan kebijakan di berbagai tingkat kebijakan yang dikeluarkan Kemenag benar-benar memprioritaskan hak-hak anak serta melindungi anak dari tindak kekerasan dan praktik berbahaya lainnya.”Menyadari peran penting ini, Unicef di Indonesia telah memulai kemitraan strategis dengan sektor agama yang bertujuan untuk memenuhi hak-hak anak, meliputi bidang-bidang vital di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan,” ujar berkeyakinan, menggabungkan kekuatan dan bekerja sama dengan para pemuka agama, termasuk ulama, kiai, dan para cendekia akan dapat menyelamatkan dan mengubah hidup jutaan orang di anak dari kekerasanHarapan yang sama juga disampaikan Menteri Agama. Selain menjadikan buku tersebut sebagai sumber rujukan bagi para pembuat kebijakan di lingkungan Kemenag, Yaqut Cholil juga memastikan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan Kemenag benar-benar memprioritaskan hak-hak anak serta melindungi anak dari tindak kekerasan dan praktik berbahaya Agama Yaqut Cholil Qoumas ”Kemenag berkomitmen membuat kebijakan yang menyertakan perlindungan anak dan prinsip-prinsip hak anak,” ujar Yaqut tersebut akan diwujudkan melalui kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN.Kemenag juga akan mendukung beragam program nasional, termasuk program penurunan tengkes, penurunan angka perkawinan anak, dan program untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif di madrasah, pesantren, serta lembaga pendidikan itu, setelah diluncurkan, buku tersebut akan dibagikan kepada lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia agar menjadi rujukan bagi staf pengajar agar dapat mengintegrasikan topik hak-hak anak ke dalam mata kuliah yang terkait, seperti hak asasi manusia, hukum keluarga Islam, dan juga Jangan Berhenti di Laporan, Pencegahan Perkawinan Anak Harus dari DesaSelain itu, Yaqut Cholil juga berharap buku tersebut dapat digunakan untuk pengembangan kapasitas oleh organisasi-organisasi berbasis agama guna memperdalam pemahaman tentang hak-hak anak dan memperkuat peran organisasi sebagai aktor dalam advokasi perlindungan GANDHAWANGIKampanye perlindungan anak di dunia maya dilakukan sejumlah lembaga pemerhati anak di Alun-alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu 26/2/2023. Buku Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam yang isinya hampir 300 halaman ini memuat berbagai topik terkait anak. Misalnya, bab I yang membahas perkawinan anak dan perkawinan paksa, yang menguraikan bagaimana sikap Islam terhadap perkawinan usia anak, esensi perbedaan pendapat tentang perkawinan usia anak, dan kawin lain mengulas tentang khitan atau pemotongan dan pelukaan genital perempuan; diskriminasi anak, pekerja anak, pelecehan seksual terhadap anak; hilangnya perlindungan keluarga dan isu anak itu, juga dibahas tentang kekerasan terhadap anak dalam lingkungan keluarga, kekerasan di sekolah dan institusi pendidikan; eksploitasi anak dalam konflik bersenjata dan kekerasan lainnya; perdagangan anak; dan kekerasan terhadap anak di televisi dan internet.

hadis tentang lingkungan pendidikan