Burungtersebut antara lain parkit, gelatik, dan pipit. Burung pemakan biji ini mengonsumsi biji sebanyak 10% dari berat tubuhnya. Biasanya sebelum makan, burung megusap kulit biji dengan cara meremuk memotong, atau menggrigisnya dengan bantuan sisi paruh yang tajam. Ada pula burung yang langsung menelan biji tanpa perlu bersusah-peyah mengupasnya.
Denganadaptasi, burung menjadi lebih tenang, mengenali, dan memiliki sifat kuasa (teritori) atas lingkungan barunya. Ada lima hal utama yang termasuk dalam rangkaian mengkondisikan burung yang baru dibeli agar cepat bunyi. Berikut ini rinciannya. 1. Jangan buru-buru ganti tenggeran / sangkar
Pertanyaaan cara membuat burung Walet cepat menginap sudah banyak sekali. Ya, membangun rumah Walet membutuhkan biaya yang mahal. Rasanya akan sangat menyakitkan apabila tidak ada burung Walet yang mau bersarang di rumah Walet baru. Kalau Anda baru saja membangun gedung burung Walet, sudah seharusnya Anda segera mencari cara agar burung Walet cepat menginap di rumah baru.
CARABUDIDAYA DAN MERAWAT HEWAN SELAMAT DATANG. S E L A M A T D A T A N G. Pencarian. PERKENALKAN. prabowo priambodo Jogjakarta, D.I.Y, Indonesia budidaya burung walet Juni (29) Senin, 04 Juli 2011. budidaya burung walet 1. SEJARAH SINGKAT
PrinsipBuat Layangan Zakar Walet Cara Kerjakan Layangan Burung Walet Berikut ini yakni beberapa pembahasan layangan burung walet dan info tips mengenai prinsip bagi tersebut serta kursus lain yang berkaitan dengan layangan burung walet kaidah buat dengan gampang dan mudah Cara Membuat Keripik Nanas Cara Memkerjakan Keripik Nanas Pengolahan Kaidah Memkerjakan Keripik Nanas atau cara
CbR2s. Burung walet termasuk burung liar yang sarangnya bernilai tinggi. Namun, meski termasuk burung liar, bukan berarti walet tidak bisa dipanggil untuk menempatkan gedung yang telah disediakan oleh para pebisnis walet. Memancing walet merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memikat burung walet masuk, berkembang biak, dan bersarang di dalam gedung yang telah disediakan. Ada beberapa teknik umum yang bisa kita praktekkan untuk memancing walet. Di antaranya Teknik pancing telur atau putar ini digunakan apabila gedung sudah dihuni oleh burung sriti yang telah bertelur. Segera ganti sarang yang telah berisi telur burung sriti dengan telur burung walet. Diharapkan, burung sriti tersebut bisa menjadi induk asuh bagi piyik walet hingga dewasa. Teknik menggunakan sriti kembang Hirundo javanicaTeknik ini merupakan hasil penelitian dan eksperimen seorang praktisi walet dari Jawa Tengah, Arief Budiman. Sriti kembang berfungsi sebagai burung pemanggil layaknya CD atau kaset hidup untuk mengundang sriti atau walet. Gerakan sriti kembang yang berterbangan dan aroma kotorannya merupakan pemikat sriti atau walet untuk tinggal bersama di dalam satu gedung. Teknik menggunakan suaraTeknik menggunakan suara ini sebenarnya lebih mengacu pada perilaku hidup walet yang berkoloni. Suara tiruan walet diperdengarkan dari dalam gedung, seolah-olah telah ada koloni walet lainnya yang bersarang di sana. Dengan demikian, burung-burung walet yang berterbangan akan terpikat untuk memasuki gedung. Peralatan yang diperlukan dalam teknik ini adalah CD Compact Disk atau kaset, CD player atau tape recorder, kabel coaxial, tweeter, amplifier yang dilengkapi filter suara, dan kipas angin. Bahkan, beberapa petani walet sudah ada yang memanfaatkan PC Personal Computer sebagai instrumen pemutar suara rekaman digital walet. Teknik menggunakan aromaTeknik ini bisa digunakan dengan memanfaatkan kotoran walet dan cairan air liur walet yang berasal dari perendaman sarang. Aroma-aroma tersebut bertujuan untuk menebarkan bau khas gedung baru agar terkesan telah dihuni koloni walet sehingga mendorong keberanian walet untuk mendiami bangunan tersebut. Teknik menggunakan pakan dan airWalet merupakan burung yang menyukai serangga berukuran kecil dan lunak. Penyediaan pakan tambahan diharapkan memancing kedatangan walet ke gedung baru. Penyediaan serangga di dalam gedung ini dilakukan dengan cara menebarkan jerami di lantai gedung walet atau menimbun bekatul, jagung, gabah, dan gaplek. Di luar gedung, penyediaan pakan dapat dilakukan dengan menanam pohon penghasil serangga, menimbun sampah organik termasuk kotoran ternak, serta menumpuk jerami basah. Keberadaan kolam di sekitar roving area juga dapat memikat walet untuk memasuki gedung. Teknik menggunakan sarang kertasTeknik ini memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80%. Metode sarang kertas cenderung diterapkan di gedung yang mulai terisi oleh walet. Sarang imitasi ini dibuat dari kertas duplek yang dibentuk seperti mangkuk menyerupai sarang walet asli. Usahakan, kertas duplek ini jangan sampai tercemar oleh minyak, oli, atau zat kimia lainnya. Sebelum dipasang, sarang-sarang tersebut diberi air liur walet. Dalam radius satu meter dipasang sarang kertas minimal empat buah dengan jarak masing-masing 20-25 cm. Pemasangan dilakukan di sirip-sirip gedung, terutama di sisi yang terlindungi sinar matahari. Teknik memancing burung walet ini ditulis oleh Redaksi AgroMedia Pustaka dalam buku Budi Daya Walet. Melalui buku ini, Redaksi AgroMedia mencoba memberikan informasi-informasi baru sehubungan dengan budi daya walet. Mulai dari cara mendisain bangunan, membuat walet betah tinggal di gedung, kiat menetaskan telur dan merawat anak walet, serta pemanenan dan penanganan pascapanen sarang walet. Masuk
Walet menjadi hewan yang banyak dicari karena manfaat sarangnya yang sangat beragam bagi kesehatan manusia. Berbagai penyakit mulai dari meningkatkan memori, mencegah penyakit jantung, kanker, meningkatkan daya tahan tubuh setelah kemoterapi, dan lain sebagainya. Dengan manfaat yang sangat beragam, tak heran walet menjadi salah satu burung dengan nilai ekonomi yang tinggi. Apablia Anda ingin memulai ternak walet, maka berikut adalah cara ternak walet rumahan yang cocok untuk pemula. 4 Cara Budidaya Walet Rumahan Ada beberapa cara ternak walet rumahan yang bisa Anda lakukan sebagai pemula, antara lain 1. Pembibitan Bibit atau telur burung walet bisa Anda dapatkan di pasar-pasar burung terdekat dengan tempat tinggal Anda. Harga telur burung walet berkisar antara Rp 200-300 ribu per 30 butir telur. Sarang yang diperlukan untuk pertama kali adalah sarang yang mirip dengan sarang burung sriti. Sarang ini cenderung cocok dengan burung walet dengan biaya yang cukup terjangkau. 2. Pembuatan Rumahan Buatlah plat-plat alumuniam pada sarang rumahan untuk tempat tinggal dan perawatan burung walet. Plat alumunium ini bisa Anda letakkan pada sudut-dudut atap rumahan, kemudian letakkan telur dan sarangnya dengan hati-hati. Oleskan kotoran burung walet di cangkang telur yang belum menetas agar walet lebih mudah beradaptasi. Usahakan rumah yang Anda gunakan untuk rumahan walet adalah gedung baru dan cenderung sepi. 3. Pemeliharaan Untuk merangsang penetasan walet, Anda bisa memutar rekaman suara burng walet atau burung sriti setiap jam 4 hingga jam 6 sore. Saat burung sudah menetas, Anda harus telaten menyuapi dan memberi minum karena mereka tidak makan sendiri saat baru menetas. Berikan kroto setiap 3 hari sekali untuk makanan walet yang baru menetas. Ketika sudah berumur 10 hari, anakan walet bisa Anda pindahkan di kotak khusus dengan pemanas di setiap sudut. Hingga pada umur 43 hari, walet sudah bisa dilepas dan mencari makanan sendiri dalam gedung yang Anda siapkan. Mereka biasanya akan makan serangga. 4. Panen Panen burung walet bisa dilakukan dengan memanen sarangnya maupun memanen telurnya. Demikianlah beberapa cara ternak walet rumahan yang sangat cocok untuk pemula. Saat peliharaan walet, perhatikan pula kebersihan habitatnya secara berkala dan pastikan terhindar dari hama kecoa, cicak, maupun tikus. Selamat mencoba!
Budidaya walet – Pernahkah Anda mendengar tentang budidaya burung walet rumahan? Biasanya burung unik nan mahal ini sengaja diundang dan dibiarkan oleh pemilik gedung atau rumah agar mau bersarang atau menetap pada sebuah bangunan yang kosong. Bukan sembarang bangunan, bangunan ini sengaja dibuat oleh sang pemilik khusus digunakan sebagai sarang menginap burung walet. Jika biasanya burung sering diusir jika bersarang di rumah, maka lain halnya jika yang datang tersebut ialah burung walet. Mengapa demikian? Burung walet merupakan burung dengan bagian ekor yang panjang, sayap runcing dan bagian bawah tubuhnya berwarna kecokelatan serta bagian atas berwarna hitam. Dilihat sekilas tak ada yang istimewa pada burung ini. Namun, akan berbeda jika Anda mengetahui fakta menarik seputar sarang yang dibuat oleh walet. Collocalia vestita ialah istilah ilmiah yang digunakan untuk menyebut burung yang membuat sarang menggunakan air liur ini. Bukan sembarang liur, liur walet bahkan bisa dihargai hingga puluhan juta rupiah per kilo berkat khasiatnya. Liur walet terbuat dari kandungan protein, kalsium, zat besi, kalium dan magnesium yang tinggi sehingga ada begitu banyak orang yang tertarik membudidayakan walet. Apakah Anda juga tertarik budidaya walet? Maka coba simak cara budidaya walet rumahan berikut! Syarat Habitat Lingkungan Walet Kandang atau tempat yang dijadikan sarang menginap walet biasanya harus di buat di daerah yang sedikit terpencil atau jauh dari kerumunan. Tidak hanya lokasi penempatannya, Anda juga harus selektif memilih lokasi yang suhunya sekitar 24 hingga 26 derajat C sehingga burung walet akan datang menghampiri rumah walet yang telah Anda sediakan. Pastikan pula kelembaban udara di daerah gedung memanggil walet sekitar 80 persen hingga 95 persen sebagai cara merawat rumah walet yang tepat. Persiapkan Gedung Walet Hal berikutnya ialah mempersiapkan gedung walet atau kandang walet. Walet yang akan diundang selanjutnya akan dipelihara dalam sebuah bangunan kosong dengan beberapa lubang tempat keluar masuknya burung walet. Ukuran bangunan gedung walet juga sangat bervariasi, dan salah satu poin penting dalam membuat rumah walet ialah rumah yang jauh dan tinggi. Biasanya di dalam bangunan gedung walet juga dibuat roving room dan resting room. Tidak hanya membuat sendiri, kini ada banyak layanan jasa pembuat rumah walet profesional yang bisa diandalkan. Proses Pembibitan Walet Bukan sembarang pembibitan, awal pembibitan walet pertama kali dilakukan dengan memancing walet agar masuk ke dalam gedung yang telah disediakan. Biasanya suara panggil yang berkualitas menjadi andalan para pembudidaya walet. Selain itu, cat bagian atas gedung dengan warna terang sehingga lebih mudah menarik walet masuk ke gedung. Dalam beberapa penelitian juga menunjukkan jika burung walet lebih suka bersarang ke arah utara dan timur menghadap dinding sehingga Anda bisa memanfaatkan pengetahuan ini. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk walet membangun sarangnya. Sebelumnya, Anda juga bisa memesan telur walet, tetaskan dan masukkan ke dalam bangunan tersebut. Perawatan Burung Walet Proses melakukan budidaya walet selanjutnya ialah pada tahapan perawatan. Setiap anakan walet yang baru menetas tentunya masih lemah dan tidak sekuat induknya. Para peternak walet biasanya tidak akan mengeluarkan anakan walet selama 3 hari pertama dari mesin penetasan. Hanya temperatur mesinnya saja yang diturunkan sekitar 3 derajat C dengan membuka ventilasi. Untuk pakan, Anda bisa memberikan rayap, semut, kumbang, lalat, nyamuk, ngengat, serabut dedaunan, ular, kroto dan larva serangga. Semua anakan walet sangat suka memakan serangan yang mengandung ekstra daging, sereal, biji-bijian dan mineral lainnya. Kebiasaan Berkembangbiak Walet Perlu Anda ketahui, walet dewasa biasanya akan mulai berkembang biak saat memasuki umur 4 tahun. Walet yang selamat pada tahun-tahun awal yang berisiko biasanya bisa berkembang biak lebih lama pada usia 4 hingga 6 tahun. Burung walet bisa hidup hingga 21 tahun karena berkat penguasaan udara, di mana walet memiliki sedikit predator dan berkat keunggulannya yang membuat banyak pembudidaya rela melakukan apa saja untuk memelihara walet. Selain itu, hubungan pasangan walet biasanya sering terbentuk saat burung ini mulai memasuki usia satu tahun. Walet terkadang akan menempati lubang sarang atau bahkan berusaha membangun sarang tidak lebih dari 4 tahun dan kemudian akan berpisah. Walet berpasangan akan bertemu setiap musim semi pada sarang yang sama. Setidaknya dua hingga 3 butir telur bisa dihasilkan seekor walet pada interval dua atau tiga hari. Proses inkubasi akan dimulai dengan telur pertama dan biasanya membutuhkan waktu sekitar 20 hari per telurnya. Oleh para pembudidaya, biasanya telur yang subur dan tidak subur juga bisa dikeluarkan dari rumah walet yang berhasil di buat setiap saat untuk alasan yang belum diketahui secara pasti. Kebiasaan Bersarang Walet Burung walet memiliki kebiasaan untuk membuat sarangnya di bagian ruangan yang tinggi. Atap ruang rumah tua dan gereja menjadi beberapa lokasi yang sangat disenangi burung walet. Sarang walet dibuat oleh dua walet dewasa menggunakan bahan apapun yang akan ditempatkan pada sayap, baik bulu, kertas, jerami, biji-bijian dan lainnya. kemudian bahan tersebut akan disemen atau direkatkan menggunakan air liur walet yang sangat kuat dan keras. Sarang burung ini akan direnovasi dan tetap akan digunakan kembali dari tahun ke tahun. Sedangkan walet muda biasanya akan mencari sarang dengan melewati beberapa tempat yang prospektif. Walet memiliki kebiasaan menyikat atau membenturkan pintu masuk dengan sayap mereka untuk memastikan kondisi sebuah bangunan yang hendak dijadikan sarang. Walet sering kali bertengkar di sekitar lokasi sarang, bergulat menggunakan kaki hingga penyusup dikeluarkan. Fakta menarik inilah yang dimanfaatkan oleh pembudidaya walet. Di mana mereka membuat gedung kosong lalu memutar rekaman suara panggil walet agar kawanan walet mau masuk ke dalam gedung. Kemudian memutar suara inap yang membuat walet betah bersarang. Kini semua kebutuhan kegiatan budidaya walet ini bisa Anda pesan juga melalui produsen jual suara dan sarang walet dengan daftar harga sarang walet dan suara walet yang terjangkau. Panen Tahapan terakhir ialah panen. Setidaknya ada 3 cara yang digunakan untuk memanen walet rumahan, antara lain 1. Panen rampasan Panen rampasan ialah cara paksa mengambil sarang walet di saat walet belum sempat bertelur. Keuntungan melakukan cara ini ialah Anda berkesempatan memperoleh sarang walet yang lebih berkualitas dan jarak antar panen juga akan lebih singkat. Hanya saja kekurangannya burung walet akan lebih mudah kelelahan dan tidak memiliki tenaga untuk kembali bereproduksi. 2. Panen buang telur Berikutnya melakukan panen buang telur, di mana Anda bisa membuang telur walet dan mengambil sarangnya. Cara ini memungkinkan Anda memanen hingga 4 kali dalam setahun dengan kualitas sarang yang cukup berkualitas. Akan tetapi, cara ini juga akan membuat burung walet kehabisan tenaga dan waktu untuk melakukan perkembangbiakan. Panen penetasan Terakhir, menggunakan metode panen penetasan yang dilakukan saat anakan walet telah menetas dan sudah bisa terbang. Hanya saja, melakukan metode panen ini membuat kualitas sarang walet semakin menurun dan mengharuskan Anda membersihkan kotoran pada sarang dan menyisihkan sarang yang tidak layak. Kabar baiknya Anda bisa menambah populasi budidaya walet dengan mudah menggunakan metode panen penetasan.
Sarang burung walet jadi komoditas ekspor berharga mahal ilustrasi burung walet Thyssen Di alam liar, burung walet atau Collocalia vestita merupakan salah satu spesies burung yang suka membangun sarangnya di dalam gua. Nah, menurut berita di laman Italian Business Association in Indonesia IBAI, negara kita ternyata sudah menjadi salah satu pengekspor utama sarang burung walet di dunia, saja sarang burung walet memang dipatok dengan harga yang cukup tinggi karena begitu banyaknya permintaan, baik di dalam maupun luar negeri. So, langsung saja, kalau penasaran bagaimana cara budidaya burung walet, kamu bisa simak artikel ini. Baca Juga Gak Pakai Ribet, Ini 12 Cara Budi Daya Burung Murai bagi Pemula Budidaya burung walet bisa dilakukan di rumahilustrasi burung yang akan membuat sarangnya di bangunan rumah Pada umumnya, burung walet suka membuat sarangnya di gedung yang dirasa cocok dengan habitat asli mereka. Sarang yang dihasilkan dari air liur burung walet dipercaya memiliki khasiat yang bagus bagi kesehatan. Di alam liar, keberadaan mereka memang cukup sulit untuk dijangkau karena sarang-sarangnya terletak di gua atau tebing yang ada di sebetulnya kamu gak wajib memiliki gedung tinggi untuk menghasilkan sarang burung walet berkualitas. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa burung walet cukup sensitif dengan kenyamanan habitat. Itu artinya, bisa saja mereka tidak mau membangun sarang di tempat yang sudah kamu sediakan kendati terdapat unsur keberuntungan di sini, kamu masih dapat melakukan beberapa cara mudah jika akan membudidayakan burung walet seperti di bawah ini. Buatlah kandang atau ruangan khusus yang akan dijadikan tempat bagi burung walet. Ingat bahwa burung walet suka dengan tempat yang jauh dari kepadatan penduduk. Mereka juga akan lebih betah kalau temperatur di lingkungan sekitarnya ada di 24 sampai 26 derajat celsius. Kalau ada lahan yang lokasinya cukup terpencil, kamu bisa membangun bangunan tinggi dan berikan lubang di sekitar sisi atasnya. Makin banyak burung walet yang berdatangan menandakan kalau tempat tersebut mungkin disukai oleh mereka. Pastikan juga keamanan di sekitar lahan budidaya. Pasalnya, tak jarang pencuri sarang burung walet beraksi di saat penjagaan lengah. Tentu kamu gak bisa memantau 24 jam. Itu sebabnya, merekrut pegawai atau penjaga yang terpercaya masih menjadi solusi yang banyak dipakai oleh pengusaha ternak burung walet. Rekaman suara burung walet mungkin saja dibutuhkan untuk mengundang burung walet liar ke lahan peternakanmu. Namun, sekali lagi, tidak selamanya mereka akan cocok di sana dan bisa saja tempat yang sudah disediakan justru gak menarik burung walet sama sekali. Burung walet yang berhasil membangun sarang biasanya juga akan bertelur. Nah, kamu juga bisa ikut merawat telur-telur mereka. Jangan lupa sediakan pakan alami berupa serangga-serangga kecil. Pada umumnya, burung walet membutuhkan waktu sebulan atau lebih untuk membuat sarangnya. Saat sarang walet sudah muncul di pojok-pojok ruangan, sebetulnya kamu sudah dapat memanennya. Kamu bisa memanen sarang burung walet di saat masa bertelur atau setelahnya. Kualitas sarang walet tergantung pada interval waktu yang kamu gunakan untuk memanen mereka. Burung walet dapat terserang hama dan penyakit, misalnya serangan semut api, hama tokek atau cecak, tikus, burung hantu, bahkan kecoak. Hewan-hewan tersebut bisa menjadi hama yang cukup mematikan bagi anakan burung walet dan dapat merusak sarang-sarangnya. Gak ada salahnya berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan sesama komunitas peternak burung walet. Segala informasi dan kebutuhan dasar bagi pembudidayaan burung walet bisa kamu dapatkan melalui pengalaman peternak yang memiliki jam terbang tinggi. Nah, itu tadi sembilan langkah yang dapat dilakukan untuk membudidayakan burung walet. Segala macam usaha tentu memiliki risikonya masing-masing. Patut diingat bahwa sarang burung walet sangat rentan terhadap pencurian. So, mungkin kamu bakal membutuhkan keamanan ekstra untuk menjaga sarang-sarang tersebut dari pencuri. Baca Juga Bisa Dicoba bagi Pemula, 9 Cara Budi Daya Kalkun dengan Sederhana IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Berita Terkini Lainnya
Sahabat Tani bisa mendatangkan walet dengan aroma, yaitu cara menebarkan aroma walet di dalam gedung. Aroma walet dapat merangsang penciuman burung walet untuk masuk dan menginap. Siapa yang tidak mengenal burung walet? Burung walet atau Collocalia Vestita memiliki ciri berwarna gelap, berekor panjang, serta memiliki sayap yang runcing dan juga lebar. Banyak orang yang mencari keberadaan burung walet, namun bukan untuk diambil daging atau telurnya. Yang diinginkan justru adalah sarangnya. Bahkan, tidak jarang ada yang melakukan budidaya sarang burung walet. Hal ini dikarenakan sarang burung walet memiliki manfaat bagi kesehatan dan berbeda dengan sarang burung lainnya. Kunnadi Harianto, salah satu pembudidaya walet yang berada di Sawah Luhur, Kota Serang, Banten. Ia memberikan tips jitu bagaimana cara perawatan yang baik dan benar untuk rumah burung walet. Baca juga Manfaat Luar Biasa Sarang Burung Walet “Ketika melakukan budidaya walet, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan tempat mereka untuk membuat sarangnya. Siapapun bisa melakukan budidaya burung walet di area khusus, seperti gedung tua yang tidak terpakai atau rumah khusus untuk burung walet membuat sarangnya di sana. Membuat habitat asli di mana kondisi pencahayaannya dibuat seminimal mungkin agar burung walet lebih mudah beradaptasi. Usahakan untuk membuat tempat semirip mungkin dengan habitat asli mereka yaitu lembab, bau, dan gelap,” jelas pria yang akrab disapa Kun itu. Sahabat Tani bisa mendatangkan walet dengan aroma, yaitu cara menebarkan aroma walet di dalam gedung. Aroma walet dapat merangsang penciuman burung walet untuk masuk dan menginap. Dengan aroma walet, burung walet akan mengira kalau gedung tersebut juga dihuni oleh burung walet lainnya. Selain itu, aroma walet berfungsi untuk membuat walet merasa nyaman dan mengurangi rasa takut terhadap hewan predator. Baca juga Laris Manis Sarang Burung Walet “Aromanya ini bisa menggunakan kotoran walet atau putih telur, kita beli kotorannya dia, dia dari kotoran pun ada harganya. atau pake putih telur kita semprotin ke tembok nanti langsung pada datang,” ujar alumnus Universitas Pelita Harapan tersebut. Selanjutnya, pancingan kedua yaitu menggunakan suara burung walet. Jika lokasi gedung Sahabat Tani berdekatakan dengan gedung rumah walet lainnya, sang burung akan memilih suara mana yang mereka suka. Maka dari itu, suara yang digunakan haruslah mirip dengan suara walet yang asli. “Mereka itu ibarat kita menyediakan beberapa hotel nah mereka tinggal pilih mau stay di hotel yang mana, jadi semakin nyaman semakin mereka memilih gedung itu,” tambah Kun. Apabila sudah mendapatkan burung walet yang datang ke tempat yang telah disediakan, maka perawatannya akan cenderung lebih mudah. Hal ini dikarenakan burung walet bisa mencari makan sendiri. Baca juga Inilah Mengapa Sarang Burung Walet Mahal Umumnya, untuk melakukan pembibitan dari telur, setelah menetas letakan di dalam rumah walet selama dua sampai tiga hari untuk menghasilkan burung yang berkualitas. Beri makan anakan burung walet yang mengandung karbohidrat dan protein tinggi, seperti rayap, kumbang, semut, dan serangga bersayap lain. Yang terakhir, jauhkan sarang walet dari hama-hama yang bisa mengganggu seperti tikus, kecoa, burung hantu, dan kadal.
cara burung walet beradaptasi